*Kadisdik: Saya Sudah Kesana dan Akan Kita Perbaiki
KUALA KAPUAS/TABENGAN.CO.ID – Akibat tidak pernah mendapatkan bantuan perbaikan selama kurang lebih 25 tahun, SDN-1 Rahung Bungai, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas kondisinya kini sangat memprihatinkan dan perlu segera mendapat perhatian serius dari instansi terkait.
Lantaran tidak pernah mendapat anggaran untuk perbaikan atau rehab, hampir seluruh plafon di setiap ruangan di sekolah tersebut rusak parah termakan usia. Hal itu juga diperparah dengan kondisi atapnya sudah banyak bocor, sehingga apabila hujan anak didik terpaksa dipulangkan.
Kepala Desa Rahung Bungai Iton didampingi Kepala SDN-1 Rahung Bungai Afrianto mengungkapkan, bersekolah di tempat ini pada tahun 2001, sampai tamat dan sekarang menjadi Kepala Desa (Kades) setempat, selama itu ia tidak pernah melihat sekolah ini mendapatkan perbaikan.
“Saya Kepala Desa Rahung Bungai atas nama seluruh warga sangat berharap kepada pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) dapat memperhatikan sekolah ini. Terutama dalam bentuk bantuan perbaikan pada bagian atap dan plafon, agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak-anak kami saat mengikuti proses belajar mengajar,” kata Iton.
Ketika dikonfirmasi terkait rusaknya bangunan sekolah di wilayah Kecamatan Kapuas Hulu, seperti SDN-1 Bulau Ngandung dan Rahung Bungai, Kepala Dinas Pendidikan Kapuas Drs Aswan menegaskan bahwa pihaknya memprioritaskan untuk perbaikan.
Menurut Aswan, sebenarnya pada tanggal 30 Mei 2024 pihaknya sudah mengunjungi kedua sekolah tersebut. Berdasarkan fakta di lapangan dengan kondisi yang ada sekaligus penjelasan dari kedua Kepala Sekolah, bahwasanya itu sudah ada pembicaraan, dengan menetapkan kedua bangunan sekolah berikut meja kursi akan dialokasikan melalui APBD murni yaitu tahun 2025 mendatang.
“Kedua sekolah tersebut sudah masuk dalam anggaran perbaikan, dan saya secara langsung sudah melakukan kunjungan ke sana. Pada intinya sekolah tersebut akan kita perbaiki,” katanya, Jumat (15/6).
Tidak hanya melihat bangunan sekolah, menurut Aswan, dalam kunjungan tersebut dirinya juga melakukan dialog sekaligus melakukan pemantauan terhadap keaktifan para tenaga pendidik.
Terkait dengan adanya salah satu oknum guru yang tidak masuk selama kurun waktu 10 tahun, hal ini sudah mereka laporkan ke Inspektorat guna tindak lanjutnya. c-yul