SAMPIT/TABENGAN.CO.ID – Warga Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berjubel memadati area Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit ketika menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Rabu (26/6).
Meski dijaga ketat oleh Tim Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), namun sejumlah warga tetap berusaha merangsek penjagaan Paspampres agar dapat bersalaman dan berfoto dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Jokowi tiba di PPM Sampit sekitar pukul 09.50 WIB bersama rombongan di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga membagi-bagikan kaos dan lalu diperebutkan oleh warga yang datang ke lokasi itu. Ketika mengunjungi PPM Sampit, Jokowi meninjau kondisi pasar ikan dan penjualan sembako di pasar tersebut.
Dia juga menyerahkan bantuan modal kerja kepada pedagang serta paket sembako kepada sejumlah warga yang ada di pasar tersebut. Sambil meninjau, tak segan Jokowi menyapa para warga dan melakukan swafoto bersama.
Setelah berkeliling pasar, rombongan Presiden RI yang juga didampingi oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Kapolda Kalteng, Danrem dan Bupati Kotim Halikinnor bertolak menggunakan kendaraan mobil menuju Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, untuk meninjau program bantuan pompa air.
Dalam kesempatan itu, Jokowi yang sempat diwawancarai wartawan menyampaikan, harga sembako yang ada di pasar Sampit masih tergolong normal dan harganya masih sama seperti kondisi di Pulau Jawa.
“Saya lihat harga-harga bagus, seperti bawang merah dan putih Rp40 ribu, ayam ras potong Rp38 ribu, cabai rawit Rp45 ribu. Sama di Pulau Jawa, artinya distribusi disini lancar,” ujar Jokowi.
Kemudian ia juga mengomentari terkait program bantuan pompa di wilayah Kotim. Menurutnya, hampir semua negara terdampak gelombang panas kekeringan panjang, sehingga semua negara mengalami penurunan produktivitas beras. Banyak negara yang awalnya melakukan ekspor beras namun saat ini hanya produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Kita (Indonesia) juga sama, perkiraan BMKG Juli hingga Oktober akan ada gelombang panas yang harus disiapkan dulu program pompanisasi di seluruh tanah air sebanyak 20 ribu unit dulu kemudian 70 ribu untuk mengatasi hal itu,” tuturnya.
Sebab jika kondisi kekeringan, kata Jokowi, air yang di bawah untuk menyirami sawah tidak bisa naik karena tidak dipompa. Hal itu memang hal kecil, tapi sangat krusial. Namun dengan adanya program pompanisasi, saat ini sudah dapat meningkatkan produktivitas para petani.
“Di sini baru 31 pompa untuk 435 hektare, padahal totalnya 7.600 hektare sehingga mebutuhan pompa masih akan diusahakan dari Kementan,” katanya.
Bantu Modal Pedagang Kasongan
Sementara itu, saat di Kasongan, Kabupaten Katingan, Jokowi mengecek pengecekan harga di Pasar Pata Kasongan Kecamatan Katingan Hilir, Rabu (6/6) siang. Harga kebutuhan pokok di Katingan, menurutnya, tidak berbeda dengan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Kotim.
Misalnya harga bawang merah dan bawang putih, sekitar Rp40 ribu/kg. Begitu pula dengan harga daging ayam broiler sekitar Rp38 ribu/kg. “Dengan harga seperti itu, menandakan bahwa distribusi dan transportasi bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Katingan berjalan lancar,” kata Jokowi.
Selain melakukan pengecekan harga bahan kebutuhan pokok, dalam kesempatan itu dirinya juga membagi-bagikan bantuan modal kepada para pedagang di pasar tersebut. Salah satunya kepada pedagang ikan bernama Arjuna. Tentu saja Arjuna meluapkan kegembiraannya setelah mendapatkan tambahan modal usaha dagangan dari Presiden Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Pj Bupati Katingan Saiful. c-may/c-dar