+4 SDN di Kobar Ditutup
PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) menutup 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) karena alasan efisiensi. Sementara di Kabupaten Kapuas, siswa SDN 2 Kaburan, Kecamatan Pasak Talawang terpaksa melaksanakan proses belajar mengajar di tenda, karena jarak sekolah dengan permukiman jauh.
Berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kobar, keempat sekolah yang ditutup adalah SDN Madurejo 3, SDN 5 Mendawai, SDN 6 Raja dan SDN 2 Pangkut. Mulai tahun ini keempat sekolah tersebut tidak menerima siswa baru lagi.
Penjabat (Pj) Bupati Kobar Budi Santosa Sudarmadi ketika dikonfirmasi menyampaikan, penutupan gedung SDN 5 Mendawai atas dasar berbagai pertimbangan, jumlah peserta didik yang sedikit serta berupaya agar tidak ada gejolak di masyarakat.
Menurutnya, sejak awal rencana penutupan SDN 5 Mendawai, Pemerintah Kobar telah melakukan berbagai hal agar tidak terjadi protes dari masyarakat terutama orang tua/wali murid.
“Kami akan meninjau lokasi lahan yang disiapkan untuk pembangunan gedung sekolah SMP baru, dan kami baru mengetahui ternyata di Mendawai itu tidak ada gedung SMP. Jadi penutupan SDN 5 Mendawai ini, pemerintah telah mempertimbangkan efisiensi, gedung sekolah itu berdekatan dengan gedung sekolah SD yang ada di Mendawai, jumlah muridnya tidak terlalu banyak, hanya 105 murid, sehingga untuk tahun ajaran baru tidak menerima peserta didik lagi,” kata Budi, Selasa (23/7).
Dikatakan, nantinya CBI group akan membangunkan gedung SMP di wilayah Mendawai. Jadi istilahnya Rislah, pada prinsipnya pemerintah daerah tidak dirugikan. Bahkan diuntungkan, sebab di Mendawai akan berdiri fasilitas pendidikan tingkat SMP, dimana pemerintah daerah tidak mengeluarkan anggaran untuk pembangunan gedung baru tersebut.
Untuk murid SDN 5 Mendawai yang berjumlah 105, telah dipindahkan ke sekolah terdekat. Pemerintah daerah pun memberikan bantuan baik seragam sekolah dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi murid SDN 5 Mendawai yang dipindahkan. Termasuk juga untuk tenaga pengajar di sekolah tersebut telah di tempatkan di sekolah-sekolah yang masih kekurangan guru.
SDN 2 Kaburan Belajar di Tenda
Sementara itu, dengan berbagai pertimbangan sekaligus memperhatikan keselamatan serta kenyamanan pada saat melakukan proses belajar mengajar, sejumlah siswa SDN-2 Kaburan, Desa Kaburan, Kecamatan Pasak Telawang melaksanakan pembelajaran di tenda darurat.
Feriyanto, Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Pasak Telawang saat dikonfirmasi, Rabu (24/7), mengatakan, siswa SDN meminta agar tidak memakai sekolah yang ada karena jarak antara rumah mereka dengan sekolah terlalu jauh dari permukiman. Kurang lebih 10 kilometer.
Perlu diketahui, bangunan sekolah yang ada memang masih bisa dimanfaatkan, namun sejak warga mendapatkan relokasi bedah rumah para orang tua siswa berharap bangunan sekolah tersebut dapat dipindahkan. Karena dari segi keamanan dan kenyamanan pada proses belajar mengajar dapat dirasakan oleh siswa.
Di sekitar lokasi sekolah tersebut sudah tidak ada lagi warga yang bertempat tinggal dan sudah banyak di dekat sekolah itu terdapat aksi pertambangan masyarakat.
Awal kepindahan pembelajaran siswa ini sejak warga menempati permukiman relokasi, dan pembelajaran dilakukan di rumah kepala sekolah yang kemudian pindah ke bangunan Pustu. Namun di tengah perjalanan, ada surat dari Dinkes yang menyatakan bangunan tersebut akan dipergunakan, sehingga dari hasil koordinasi Kepsek Bu Neni yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan, akhirnya dibangunlah tenda darurat agar proses belajar tetap berjalan, yaitu di lokasi Tumbang Onah Desa Kaburan.
“Perlu saya jelaskan, kenapa siswa SD tersebut belajar di tenda darurat. Hal ini bukan karena tidak ada bangunan sekolah, namun selain kondisi bangunan sudah banyak yang rusak, juga karena keinginan dari para orang tua siswa yang menjadi pertimbangan bersama,” katanya.
Dia menambahkan, selain jarak tempuh dari rumah cukup jauh dan sekolah tersebut sudah tidak ada warga lagi yang tinggal, sehingga memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan para siswa saat melaksanakan PBM hal inilah alasannya kenapa belajar di tenda darurat.
Lebih lanjut, menurut Korwil, pada dasarnya sebagaimana laporan yang disampaikan berikut alasannya, Dinas Pendidikan sudah mengetahui dan merespons dengan baik. Bahkan untuk bantuan tenda sendiri diberikan oleh Dinas, dan pembangunan SDN-2 Kaburan akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang. c-uli/c-yul