PULANG PISAU/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau (Pulpis) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) gencar melakukan imunisasi polio untuk pencegahan penularan. Sebagian besar infeksi virus polio tidak bergejala, hingga 70 persen orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala dan sekitar 25 persen mengalami gejala ringan. Poliomielitis paralitik terjadi pada kurang dari 1 persen dari semua infeksi. Namun, orang berisiko mengalami kelumpuhan yang terkadang berakibat fatal.
Kepada awak media, Kepala Dinas Kesehatan Pulpis dr Pande Putu Gina menyampaikan, penularan virus polio mudah dicegah dengan vaksin polio. Penularan virus polio terjadi melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi feses (tinja) seseorang yang sudah terjangkit.
“Virus yang ada di tinja dapat dibawa oleh lalat maupun tangan yang kotor setelah BAB. Virus tersebut kemudian berkembangbiak di dalam saluran pencernaan,” kata Pande, belum lama tadi.
Pasien yang terinfeksi virus polio, sambung Pande dapat menularkan virus tersebut selama 7 hingga 10 hari sebelum timbulnya gejala. Sementara virus di tinja dapat bertahan selama 3 hingga 6 minggu.
Sementara itu, tambah Pande, usia rentan terkena polio, anak di bawah usia 5 tahun yang tidak mendapatkan imunisasi polio secara lengkap.
Lebihlanjut Pande menjelaskan, risiko tertular dapat menjadi lebih besar, jika kondisi sanitasi tidak baik, misalnya masih ada perilaku Buang Air Besar (BAB) sembarangan. c-mye