Oleh RUSIAH
Mahasiswi Universitas Sari Mulia Banjarmasin
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkambang tetapi juga di negara maju. Menurut WHO, angka kejadian anemia pada remaja banyak terdapat di negara berkembang, Indonesia termasuk negara berkembang.
Kejadian anemia merupakan masalah yang paling banyak ditemukan pada remaha, remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rentan menderita anemia.
Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan dengan remaja putra.
Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak. Selain itu, ketidakseimbangan asupan gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja.
Untuk itu Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia Banjarmasin melaksanakan kegiatan Kebidanan komunitas di wilayah Kerja UPT. Puskesmas Tumbang Jutuh. Dalam program pengabdian kepada masyarakat Midwifery Project ini penulis mengangkat kegiatan dengan judul “CEMARA” Cegah Anemia Sejak Remaja.
Kegitan ini dilaksanakan di SMP yang berada di Desa Tumbang Malahoi Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Midwifery Project) “CEMARA” Cegah Anemia Sejak Remaja ini adalah kegiatan pemberian edukasi melalui media leaflet tentang anemia serta pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada masing-masing remaja putri. Kegiatan ini dapat dilaksanakan di sekolah, PIK-PR, UKS, posyandu remaja, karang taruna dan kegiatan-kegiatan remaja lainnya.
Harapannya yaitu meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi sekolah, mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu serta meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang apa itu anemia (pengertian, gejala, penyebab, dampak dan cara mengatasi). Luaran dari kegiatan ini berupa leaflet tentang anemia pada remaja.***