PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024, dan Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Senin (14/10), dari Ruang Rapat Bajakahm Kantor Gubernur Kalteng.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kalteng Sri Widanarni, Plh. Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Kalteng Fanny Kartika Octavianti, serta perwakilan instansi vertikal, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kalteng.
Sri Widanarni mengungkapkan, Kalteng kembali berhasil menempati posisi ke-8 terendah, dalam inflasi secara nasional dengan angka inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,45 persen.
“Alhamdulillah, untuk Kalteng posisinya masih sama seperti minggu kemarin, yaitu inflasi year on year sebesar 1,45 persen, berada di posisi kedelapan, dan semua harga masih terkendali,” ujarnya usai mengikuti rakor.
Lebih lanjut, Sri Widanarni menegaskan, pentingnya koordinasi yang intensif, untuk memantau perkembangan harga komoditas di Kalteng.
“Tugas kita, sebagaimana yang disampaikan tim inflasi, adalah untuk terus melaksanakan koordinasi, terkait dengan apa yang terjadi di daerah kita. Untuk IPH secara nasional pada minggu pertama dan kedua, komoditas yang bergejolak seperti bawang merah, bawang putih, telur, cabai rawit, bawang putih beras, dan lain-lain akan menjadi perhatian kita semua,” jelasnya.
Penanganan inflasi di Kalteng, menurut Sri, dilakukan melalui berbagai langkah, seperti operasi pasar, sidak harga di pasar, pelaksanaan pasar murah, serta Gerakan Pangan Murah (GPM), yang diadakan baik oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota.
“Upaya-upaya ini diharapkan, dapat berkontribusi dalam menjaga kestabilan harga,” tambahnya.
Sri Widanarni mengungkapkan, dengan langkah-langkah strategis ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng optimistis, dapat menjaga inflasi tetap terkendali, dan mendukung upaya nasional dalam menjaga stabilitas ekonomi, serta memajukan industri gim di Indonesia.
Rakor ini juga diikuti secara virtual oleh Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandari, serta Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Bambang Wisnubroto.ldw