PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng nomor urut 2 H Nadalsyah Koyem dan H Supian Hadi (Koyem-SHD), Sigit K Yunianto menyampaikan masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng terkait debat.
Sigit menyarankan debat Cagub-Cawagub yang diselenggarakan KPU Kalteng bisa mengadopsi seperti debat Capres-Cawapres pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Di mana, kata Sigit, ada momen debat antar Cagub dan ada momen debat antar Cawagub.
Hal itu disampaikan Sigit kepada awak media usai menyaksikan Debat Publik Pertama Cagub-Cawagub Kalteng 2024, di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Senin (14/10) malam.
“Jadi, menurut saya KPU bisa mengadopsi itu, di mana ada momen kepala daerah (Cagub) untuk saling berdebat dan ada momen wakil kepala daerah (Cawagub) juga berdebat,” katanya.
Menurutnya, itulah yang akan membuktikan kualitas dari masing-masing calon gubernur dan calon wakil gubernur, agar masyarakat dapat menilai secara objektif.
“Jadi itulah yang lebih tepat, supaya masyarakat bisa menilai secara objektif, siapa kepala daerah yang betul-betul layak untuk memimpin Provinsi Kalimantan Tengah,” jelas Anggota DPR/MPR RI Dapil Kalteng Fraksi PDIP.
Karena kalau hanya debat seperti malam kemarin, lanjut Sekretaris DPD PDIP Kalteng itu, masyarakat belum bisa menilai secara objektif terhadap Cagub dan Cawagub yang akan bertarung di Pilkada Kalteng 2024.
Diketahui, dalam Debat Publik Pertama yang diselenggarakan KPU Kalteng, teknis debat itu antar Cagub dan Cawagub saling berdebat langsung secara bersamaan. Hal ini berbeda dengan debat Capres-Cawapres, yang memiliki masing- masing momen debat antar Capres dan antar Cawapres.
Debat Kedua di Jakarta
Ketua KPU Kalteng Sastriadi menyatakan, Debat Publik Pertama Cagub-Cawagub Kalteng 2024 berjalan baik. Selanjutnya, debat kedua akan dilaksanakan pada 6 November di Jakarta, dan debat ketiga pada 20 November.
Selain itu, Sastriadi menekankan pentingnya evaluasi internal sebagai bagian dari perbaikan ke depan. Menurutnya, partisipasi masyarakat dalam memberikan masukan pertanyaan sangat diapresiasi.
“Pertanyaan dari masyarakat menjadi pengayaan bagi para panelis atau tim perumus dalam menyusun soal debat. Partisipasi masyarakat sangat penting, dan ada beberapa pertanyaan yang sudah masuk,” ujarnya.
Anggota KPU Kalteng Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) Harmain Ibrohim menambahkan, semua keputusan terkait pelaksanaan debat ini adalah hasil kesepakatan tim pasangan calon.
“Pada hari Jumat kemarin, tanggal 11, kami mengadakan rapat bersama dengan pasangan calon. Mekanisme pelaksanaan debat disepakati bersama oleh para pasangan calon, bukan kami yang menentukan,” kata Harmain.
Ia menambahkan, rapat tersebut dihadiri oleh seluruh pasangan calon dan merupakan kesempatan bagi mereka untuk memberikan masukan mengenai mekanisme debat.
“Kesepakatan ini telah ditandatangani oleh semua pihak yang hadir, termasuk saksi-saksi. Tadinya, rencana debat akan diadakan di Palangka Raya, tetapi setelah mempertimbangkan efisiensi, akhirnya diputuskan untuk melaksanakan debat kedua di Jakarta,” ujarnya.
Harmain menjelaskan, tema debat berikutnya akan ditentukan dalam rapat bersama dengan tim perumus. “Setelah tim perumus menyusun rekomendasi tema, kami akan kembali menganalisisnya sesuai bidang yang relevan,” katanya. rmp/ldw