Gogo-Helo Bertekad Majukan dan Sejahterakan Barut

DEBAT-Paslon Bupati dan Wabup Barut nomor urut 1 H Gogo Purman Jaya dan Hendro Nakalelo saat tampil debat publik pertama di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya, Rabu (30/10). TABENGAN/YULIANUS

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Barito Utara (Barut) melaksanakan debat publik pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barut, di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya, Rabu (30/10). Debat itu menjadi ajang bagi pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat.

Pasangan calon nomor urut 1 H Gogo Purman Jaya dan Hendro Nakalelo menyampaikan visi dan misinya secara bergantian. Calon Bupati Barut H Gogo menjelaskan visinya mewujudkan Barut yang maju, tumbuh pesat, sejahtera dan berkeadilan. Untuk mencapai visi tersebut, pasangan ini menyusun sejumlah misi yang dituangkan dalam berbagai program unggulan.

“Berdasarkan perjalanan kami mengelilingi 93 desa dan 10 kelurahan, mendengarkan keluhan masyarakat, maka kami menyusun solusi dalam bentuk visi dan misi. Visi kami terwujudnya Barut yang maju, tumbuh pesat, sejahtera dan berkeadilan,” kata Gogo.

Gogo kemudian menjabarkan 15 poin berbagai misi yang diusungnya, di antaranya pendidikan gratis 16 tahun mulai dari SD hingga perguruan tinggi, pemberian beasiswa berprestasi untuk bidang kedokteran, akademik, kepolisian dan Akademi Militer, serta pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) guna meningkatkan kualitas tenaga kerja.

Selain itu, pasangan ini juga berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan gratis di seluruh barut, pembangunan dan peningkatan infrastruktur dari kota hingga pedesaan, pengadaan satu set alat berat di setiap dua kecamatan, dan peningkatan sektor pertanian yang mencakup pembukaan lahan untuk kelompok tani.

Sementara itu, calon Wakil Bupati Barut Hendro Nakalelo menambahkan, mereka juga fokus pada upaya pemberdayaan masyarakat melalui beberapa program strategis lainnya. Hendro menyebut program pemberian bantuan permohonan kepada UMKM, santunan duka dan bantuan biaya persalinan, serta bantuan tetap kepada orang-orang dengan cacat fisik dan mental.

Pasangan ini juga berencana memberikan insentif kepada damang, mantir adat, marbot atau penjaga rumah ibadah, dan guru swasta dari tingkat TPA, PAUD, hingga sarjana, termasuk guru mengaji. Selain itu, mereka berkomitmen meningkatkan insentif bagi aparat desa, anggota BPD, RT dan RW.

Tak hanya itu, ia juga menekankan pada penyediaan ambulans desa serta pembangunan fasilitas air bersih di seluruh kecamatan, kelurahan, dan desa. Hendro juga menyoroti rencana peningkatan kesejahteraan PNS, PPPK serta tenaga kontrak pemda, serta pemberian bantuan tugas belajar untuk jenjang S2 dan S3. Terakhir, mereka berfokus pada penguatan peran lembaga adat dalam pembangunan dan pembinaan masyarakat.

“Kami ingin mendorong Barut menjadi lebih maju dan sejahtera dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada masyarakat kecil serta penguatan kelembagaan lokal,” ujarnya. ldw