Pemilih Tertua Palangka Raya Meninggal Dunia

Joko Anggoro Ketua KPU Palangka Raya

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.IDSenja telah tiba untuk seorang pria berusia 106 tahun di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu. Parin, yang lahir di Tulung Agung itu mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (31/10). Kabar duka itu diketahui, saat KPU Palangka Raya memposting di media sosial Instagram.

Pria kelahiran 1918 itu meninggalkan sejumlah keluarga yang mencintainya, satu istri bernama Musrikah (94 tahun), 7 orang anak, 25 cucu dan 24 cicit.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palangka Raya Joko Anggoro menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian Parin. “Kami sebagai penyelenggara, merasa berduka atas kepergian beliau yang merupakan pemilih tertua di Palangka Raya,” ucap Joko, Jumat (1/11).

Sebelumnya, kata Joko, Parin dan istrinya telah dilibatkan dalam proses verifikasi E-KTP sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

“Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) kami saat berkunjung ke rumah beliau kurang lebih lima bulan lalu, menemukan data Parin dan istrinya belum tercatat secara lengkap dalam Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu dari Kementerian Dalam Negeri,” ujar Joko.

Meskipun begitu, Parin dan istrinya tetap bersemangat untuk menggunakan hak suaranya, seperti yang terjadi pada pemilu 14 Februari 2024 lalu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sekitar rumah mereka.

Parin selalu menarik perhatian dengan cerita masa lalunya. Ia memiliki kecenderungan untuk memilih Partai Golkar sejak zaman Orde Baru, dan tidak pernah lupa pada sosok Presiden Soeharto.

“Sejak zaman Orde Baru, saya selalu setia memilih Partai Golkar dan mengenang Presiden Soeharto,” ujar Parin dengan penuh kebanggaan, bercerita waktu dengan petugas pantarlih.

Sebagai mantan veteran kemerdekaan, Parin pernah terlibat dalam perang kemerdekaan di Banjarmasin. Cerita masa lalunya selalu menarik perhatian, memberikan inspirasi dan penghargaan bagi generasi selanjutnya. “Dulu pakai senapan dum-duman saat perang kemerdekaan saat di Banjarmasin,” ungkapnya.

Pulangnya Parin ke pangkuan Yang Maha Kuasa memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan dan kebersamaan. Semoga cerita dan kenangan yang ia tinggalkan akan terus membawa inspirasi bagi generasi selanjutnya. Selamat jalan, Parin, semoga damai di surga kekal abadi. jef