MUARA TEWEH/TABENGAN.CO.ID – Seorang warga di Desa Malawaken, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara (Barut) dianiaya oleh orang tidak dikenal (OTK), Selasa (3/12). Kekerasan yang menimpa Aspura (51) tersebut merupakan kejadian kedua dalam satu pekan terakhir setelah santer terdengar isu akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang Pilkada Barut 2024 di salah satu TPS di Malawaken. Sebelumnya ada dua anggota salah satu Ormas di Muara Teweh dikeroyok.
Tentang kejadian yang menimpa Aspura, dalam laporan ke Polisi yang diterima awak media, berawal ketika korban mendatangi rumah salah seorang koordinator lapangan (korlap) paslon.
“Selesai dari rumah korlap, saya mau pulang. Saat di perjalanan ke rumah, tiba-tiba saya dibuntuti oleh beberapa orang dengan menggunakan sepeda motor,” kisah Aspura, Kamis (5/11).
Merasa cemas karena dibuntuti, pria kelahiran Buntok Baru itu akhirnya berhenti di rumah Rusdin Lukas.
“Setelah situasi sudah dirasa aman, akhirnya saya pamit pulang. Tetapi ketika sudah jalan, tiba-tiba ada beberapa orang yang menghadang,” ujarnya.
Saat ditanya tentang orang yang menghadang, pria berprofesi petani itu sama sekali tidak mengenal. Dan diduga, mereka bukan warga setempat.
“Saya dengar mereka teriak katanya motornya pas dan itu orangnya. Mereka bilang mau memukul, membunuh, menangkap saya,” terangnya trauma.
Merasa takut, Aspura akhirnya meninggalkan sepeda motornya dan kabur. Dalam upaya kabur ke hutan itu, dia sempat ditendang dan terjatuh.
“Karena keberatan dan melindungi diri ya akhirnya saya laporkan kepada polisi,” ujarnya.
Dalam laporan ke pihak kepolisian, korban didampingi oleh tiga pengacara yang merupakan pengacara paslon Bupati Barito Utara terpilih yakni Herman Subagio, Mahrodianto dan Evadiana Sari Maria.
Terpisah, Kapolres Barut AKBP Gede Eka Yudharma melalui Kasat Reskrim AKP Ricky Hermawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut.
“Laporannya sudah kita terima dan sudah dimintai keterangan. Kita lidik dulu,” ucap Ricky secara singkat. c-old