Andrey L Narang: Pembentukan PHRI Kalteng Langkah Awal untuk Lebih Mengorganisir Pariwisata, Sektor Perhotelan dan Restoran Akan Semakin Baik, Lebih Teratur dan Terorganisir
PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Tengah (Kalteng) secara resmi menggelar Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) I tahun 2025.
Kegiatan itu berlangsung meriah di Hotel Aurila, Palangka Raya, Rabu (22/1), dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum Badan Pimpinan Pusat (BPP) PHRI Hariyadi Sukamdani.
Dalam kesempatan itu, Hariyadi menegaskan, Palangka Raya memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, dimana kekayaan alam yang dimiliki Palangka Raya menjadi salah satu daya tarik utama.
“Letaknya yang relatif dekat dengan Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan keunggulan strategis yang perlu dimaksimalkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kalteng,” kata Hariyadi.
Ia juga menambahkan, dari perspektif pelaku usaha luar daerah, Palangka Raya dan Kalteng secara keseluruhan memiliki daya tarik luar biasa yang dapat bersaing dengan destinasi wisata lain di Indonesia. Dengan kekayaan alam berupa hutan, sungai, dan ekosistem yang terjaga baik, Kalteng berpeluang menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia.
Musda itu juga menjadi momen penting bagi pengukuhan susunan pengurus PHRI BPD Kalteng periode 2025-2030, dengan Susie Andrianie terpilih sebagai Ketua. Dalam kesempatan itu, Susie menyampaikan optimisme terhadap masa depan pariwisata Kalteng.
“Kalteng memiliki banyak potensi yang belum tergali secara maksimal. Potensi sungai, hutan, dan keanekaragaman budaya bisa menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan. Saya berharap, dengan sinergi yang kuat antara pengurus dan anggota, kita dapat mengembangkan berbagai sektor wisata dan menjadikan Kalteng sebagai destinasi yang diperhitungkan,” kata Susie.
Ia juga menjelaskan, kepengurusan PHRI kali ini tidak hanya berasal dari Palangka Raya, tetapi juga mencakup berbagai daerah seperti Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan kabupaten lainnya. Hal itu bertujuan untuk memastikan seluruh wilayah Kalteng dapat berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata, perhotelan dan restoran.
Saat yang sama, Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi PHRI Kalteng, Andrey Leonardo Narang juga menyoroti pentingnya keberadaan PHRI. Menurutnya, pembentukan PHRI di Kalteng menjadi langkah awal untuk lebih mengorganisir sektor perhotelan dan restoran.
“Organisasi ini baru terbentuk pada tahun 2025. Saya berharap ke depannya semakin baik, mengingat jumlah wisatawan dari luar kota ke Kalteng, khususnya ke Palangka Raya, cukup banyak. Dengan adanya kepengurusan baru, saya optimis sektor pariwisata, perhotelan, dan restoran akan semakin baik, lebih teratur, dan terorganisir,” kata Andrey.
Diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya juga menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung pengembangan pariwisata.
Musda I PHRI Kalteng itu menegaskan pentingnya kolaborasi antara semua elemen, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, masyarakat, hingga pelaku usaha. Dengan kerja sama yang erat, Kalteng diharapkan mampu menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan.
Melalui kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang penting bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi Kalteng. Dengan tekad dan semangat bersama, PHRI Kalteng siap untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi sektor perhotelan, restoran, dan pariwisata di provinsi ini. nws