Kapuas, Barsel dan Gumas Banjir, 1050 KK Terdampak 2.661 Jiwa

BANJIR KAPUAS

KUALA KAPUAS/TABENGAN.CO.ID – Akibat luapan Sei Muroi, Rabu (5/3), setidaknya 135 rumah warga di RT 01 Desa Bukit Batu, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, terendam.

Selain merendam rumah warga, banjir juga menghambat arus lalu lintas jalur Palangka Raya-Buntok dikarenakan luapan air merendam ruas jalan tersebut setinggi 20 hingga 60 cm.

Kepala Desa Bukit Batu Edy Susanto melalui Sekretaris Desa Rama menerangkan, meluapnya aliran Sei Muroi ini terjadi mulai pukul 02.00 WIB. Hal ini disebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi, baik di Bukit Batu maupun Desa Lapetan yang ada di wilayah bagian hulu.

“Untuk kelancaran arus lalu lintas kita dari Apdes Bukit Batu yang dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta masyarakat bersama-sama membantu masyarakat yang akan  melintasi jalur jalan yang terendam air agar tidak menimbulkan korban,” katanya, dikonfirmasi, Rabu.

Sementara, terkait banjir dadakan ini  pihak desa juga sudah melaporkan musibah ini  ke Bupati Kapuas dan BPBD guna tindak lanjut penanganannya.

2 Kabupaten Terdampak

Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP-BPK) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan bahwa dua kabupaten di Provinsi Kalteng terdampak banjir.

Kepala BP-BPK Kalteng Ahmad Toyib melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Alpius Patanan menyebut, berdasarkan laporan banjir 4 Maret 2025, ada dua kabupaten yang terdampak, yakni Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Gunung Mas.

“Di Kabupaten Barito Selatan, banjir terjadi di satu kecamatan dengan dua desa atau kelurahan terdampak. Tinggi muka air mencapai 15 cm dengan jumlah kepala keluarga (KK) terdampak sebanyak 825 dan total 2.661 jiwa,” ujar Alpius, Rabu (5/3).

Selain itu, beberapa fasilitas umum juga terdampak akibat banjir di Barito Selatan.

“Ada satu sekolah dan enam jalan atau jembatan yang terdampak, sehingga total fasilitas yang mengalami dampak banjir berjumlah tujuh,” tambahnya.

Sementara, di Kabupaten Gunung Mas, satu kecamatan terdampak banjir dengan satu desa atau kelurahan yang terimbas. Namun, berbeda dengan Barito Selatan, tidak ada jiwa maupun fasilitas yang terdampak karena tinggi air masih nol sentimeter.

Alpius menegaskan, BP-BPK Kalteng terus berupaya menangani banjir dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

“Kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan dan memastikan keamanan serta kesejahteraan masyarakat terdampak,” katanya.

Pihak BP-BPK Kalteng juga akan terus memantau kondisi banjir di wilayah Kalimantan Tengah guna memastikan kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi dengan baik.

“Kami akan terus melakukan pemantauan dan memastikan bahwa semua kebutuhan warga yang terdampak bisa terpenuhi dengan baik,” pungkasnya. ldw