PALANGKA RAYA/tabengan.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kalteng mengapresiasi kaum perempuan yang terlibat politik, menjadi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta maju menjadi calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di wilayah Kalteng.
“Kita mendorong itu, karena salah satu indikator keberhasilan pemberdayaan perempuan adalah keterlibatan perempuan di politik,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kalteng Endang Kusriatun di Palangka Raya, Senin (20/3).
Sementara keterlibatan perempuan di politik di Kalteng saat ini cukup meningkat, karena pada periode 2009-2014 hanya sekitar 18 persen, namun pada periode 2014-2019 ini peranan kaum perempuan di politik meningkat menjadi 24 persen.
Hal tersebut juga terjadi di Kabupaten/Kota di Kalteng, bahkan di beberapa kabupaten, keterlibatan kamum perempuan di bidang politik tersebut mencapai 30 persen lebih.
Ini luar biasa, perempuan bisa mengasah dirinya, bahwa dirinya itu mampu dan tidak hanya berdiri di belakang laki-laki. Ini juga menunjukkan bahwa kaum perempuan semakin sejajar dengan kaum laki-laki di bidang politik, pemerintahan, dan lainnya.
Sementara kenapa kekerasan terhadap perempuan lebih sering ketimbang laki-laki, ujar Endang, karena perempuan tergantung dengan laki-laki. Namun kalau perempuan tersebut mandiri, sehingga dia seimbang dengan suaminya.
Sehingga dengan semakin banyaknya kaum perempuan yang terlibat di politik, menjadi anggota DPRD, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, maka diharapkan pembangunan di sektor permpuan dan anak di daerah ini semakin besar dan semakin konsen.
Begitu juga dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak diharapkan akan semakin ditekan seminimal mungkin, mengingat mereka sendiri sebagai kaum perempuan, terlebih perempuan dinilai lebih teliti dan peduli.
Sehingga dia mengapresiasi kaum perempuan di daerah ini yang terus mengasah kemampuan dirinya, mengembangkan dirinya, menjadi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, menjadi Anggota DPRD, serta maju menjadi calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di daerah ini.
Bahkan, dia berharap ke depan persentase keterlibatan perempuan di politik di Kalteng ini mencapai 50 persen, “Makanya, salah satu program kita adalah pembelajaran politik bagi kaum perempuan,” ujarnya.
Terlebih saat ini sudah terbentuk Kaukus Perempuan Parlemen di Provinsi Kalteng, sehingga mudah-mudahan dari Kaukus Perempuan Parlemen ini bisa melatih teman-temanya sebagai anggota Parpol, namun belum menjadi anggota legislatif.
Contohnya di Banten, ujar Endang, untuk melayani pengaduan masyarakat tersebut bukan anggota legislatif, namun karena mereka dilatih, maka mereka paham untuk menangani pengaduan masyarakat tersebut, “Sehingga kalau ada dana, kita mau studi banding ke Banten,” ujarnya.dkw