Tabengan.com – Beberapa waktu lalu, Time, majalah Amerika pernah menyebut generasi sekarang atau biasa disebut generasi millenial (yang lahir di atas tahun 80 an) sebagai generasi me me me generation, yaitu generasi yang mementingkan saya saya saya dan saya. Apa maknanya? Yaitu bahwa generasi ini adalah generasi yang terlalu peduli dengan diri sendiri dan mungkin menafikan orang lain atau pihak lain.
Jika ditilik lebih lanjut, perkembangan teknologi memang berperan menciptakan atmosfer seperti itu. Teknologi menciptakan media digital yang akhirnya membuat kultur kelompok bahkan kultur bangsa menjadi bergeser. Intervensi teknologi membuat generasi ini amat mudah menjangkau sosial media. Dan sosial media membuat mereka menjadi amat narsis (memuja diri sendiri) Selain itu generasi ini juga mudah terdistraksi sehingga membuat tidak fokus, hanya suka senang-senang dan malas.
Padahal di generasi sebelumnya, banyak orang besar lahir. Mereka lahir karena ketekunan, kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa kepada orang lain, kepada komunitas dan sebagainya. Jika kita tarik lebih jauh lagi, banyak orang-orang yang rela berkorban untuk negara demi kemerdekaan dan perubahan situasi yang tidak diinginkan. Tidak hanya waktu tapi juga pikiran bahkan nyawa.
Itulah kemudian yang kita sebut dengan pahlawan.
Pahlawan bertindak bukan berdasar narsismenya, tapi untuk kepentingan bersama bahkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Termasuk kemerdekaan, keterbelakangan ekonomi dan pendidikan. Ini adalah nilai yang dipegang. Sebuah nilai agung yang bagi mereka, memang layak diperjuangkan. Rasa optimisme dan punya harapan adalah energi dasar yang dimiliki oleh para pahlawan itu.
Lantas bagaimana dengan generasi millenial ? Bisakah generasi ini menjad Pahlawan ? Jawabannya adalah : bisa !
Generasi sekarang tidak lagi berhadapan dengan musuh yang sama dengan seabad atau 70 tahun lalu. Musuh generasi sekarang adalah persoalan kesejahteraan dan kesejahteraan yang belum bisa dinikmati secara merata oleh masyarakat Indonesia. Generasi kini memiliki pekerjaan rumah (PR) yang berat yaitu menjadikan negara yang kuat dan punya daya saing yang baik untuk berhadapan dengan negara-negara lainnya di Indonesia.
Syaratnya, generasi yang disebut Me me me Generation oleh majalah Time harus mengubah diri agar lebih dapat fokus untuk meningkatkan mutu diri mereka sendiri. Dengan begitu mereka dapat bermafaat untuk sekeliling , kemudian bagi bangsa dan negara.
Ada beberapa orang yang lahir di generasi millenial yang punya kisah sukses yang mereka raih dengan cara-cara mereka sendiri. Berbagai aktivitas dengan cara-cara yang menyenangkan dan modern.
Dengan cara mereka dapat memberikan harapan dan rasa optimisme ke pihak lain, bahkan bagi bagsa dan negara. Mereka yang berasal dari generasi millenial ini juga layak disebut sebagai pahlawan.k-com