PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kekayaan seni dan budaya Dayak yang ada di Bumi Tambun Bungai terus dikenalkan kepada masyarakat, baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Kali ini giliran mantan Gubernur Kalimantan Tengah dua periode, Agustin Teras Narang yang turut mengenalkannya.
Teras Narang bersama Frequent Production, Sarana Praweda Utama (SPU) dan didukung sanggar-sanggar tari yang ada di Kota Palangka Raya, menggagas pertunjukan ‘Bawi Lamus’. Pertunjukan ini akan digelar pada 13 dan 14 Oktober 2018 di gedung Theater, Taman Ismail Marzuki, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Teras Narang saat menggelar Press Gathering “Bawi Lamus” di Rumah Betang Eka Tingang Nganderang, Jalan DI Pandjaitan, Palangka Raya, Rabu (19/9), mengatakan, pertunjukan Bawi Lamus ini merupakan suatu sumbangan untuk mengembangkan seni dan budaya di NKRI.
“Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah menyimpan kekayaan sumber daya alam (SDA), serta kekuatan seni tradisi yang penting untuk dijaga dan dilestarikan, sebagai salah satu potensi besar keragaman di Indonesia dan Kalteng hanya sebagian dari keanekaragaman tersebut, tetapi saya percaya dan memiliki tekad bahwa seni dan budaya memiliki peran penting bagi NKRI. Karena itu, terinspirasi dari pesona alam Kalteng yang menakjubkan, serta simbol-simbol luhur seni tradisi Dayak yang agung, lahirlah pertunjukan Bawi Lamus,” kata Teras.
Dipaparkan, dalam bahasa Dayak Ngaju, Bawi Lamus adalah wanita cantik dan anggun. Energi yang dipancarkan sosok istimewa ‘Bawi Lamus’ itu diharapkan menjaga kelestarian lingkungan alam, menata hubungan harmonis antar manusia, serta tetap berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Mantan Ketua Komisi II dan Komisi III DPR RI ini juga mengungkapkan, pertunjukan Bawi Lamus adalah narasi tentang kondisi Kalimantan, namun bukan tentang keindahan, tetapi juga tentang cita-cita Kalimantan di masa depan untuk mengangkat seni tradisi suku Dayak di Kalteng. Pertunjukan ini telah mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng H Agustiar Sabran.
Pertunjukan ‘Bawi Lamus’ yang ditampilkan di Gedung Teater Jakarta itu, naskahnya ditulis langsung oleh Paquita Widjaja dan Rustandi, sentuhan simbol khas Kalimantan dalam kemasan artistik diberikan oleh Jay Subyakto, dan komposisi orkestra yang membangkitkan emosi dibuat oleh Erwin Gutawa.
Selain itu, sambung Teras, Bawi Lamus adalah pertunjukan seni dan tradisi Suku Dayak Ngaju dan Suku Dayak Ma’anyan, yang dikolaborasikan dengan musik orkestra dan dikemas dalam tata pertunjukan modern.
Kemudian Inet Leimena sebagai Sutradara akan merangkai pertunjukan tersebut bersama 2 orang koreografer Edhi Wiluyo dan Siko Setyanto, serta visual dari Taba Sanchabaktiar. Tim kreatif ini akan memberikan dukungan maksimal bagi penari dan pemusik asal Palangka Raya, juga pesona Lea Simanjuntak dan Sophia Latjuba.
Demi memberikan penampilan yang terbaik, pihaknya juga telah merekrut 26 penari dan seorang pemusik hasil seleksi dari delapan Sanggar Tari di Palangka Raya, yang terus berlatih sampai saat ini di Aula Museum Balanga.
Sementara bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung pertunjukan ini bisa memesan tiket melalui akun instagram Bawi Lamus atau melalui wesite www.Bawilamus.com. sg