Tabengan.com – Setelah dilantik, Senin (24/9), Bupati dan Wakil Bupati Seruyan, Yulhaidir dan Iswanti, segera berupaya mewujudkan visi Kabupaten Seruyan SEHAT – Sejahtera, Elok, Harmonis, Aman, dan Tenteram.
Ditemui Tabengan, beberapa waktu lalu, Yulhaidir pun menjelaskan makna visi SEHAT. “Sejahtera bermakna mampu mewujudkan pembangunan yang lebih baik, berpendidikan, dan memiliki daya saing ekonomi,” urai dia.
Sedangkan “Elok”, mampu mewujudkan pembangunan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean government). Sementara, “Harmonis” mampu membangun dan mewujudkan masyarakat yang rukun saling menghormati dan men menghargai dalam semangat gotong royong.
“Aman”, kata Yulhaidir, bermakna pengayoman, mampu membangun dan menciptakan rasa aman pada masyarakat. Dan, makna “Tenteram” adalah mampu membangun dan mewujudkan kedamaian untuk masyarakat.
Misi pemerintahannya, kata putra daerah kelahiran 10 Oktober 1971 ini, antara lain mewujudkan pendidikan yang berkualitas, pelayanankesehatan yang prima, mengembangkan perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan, baik industri kecil maupun koperasi. “Juga mewujudkan Pelabuhan Teluk Segintung sebagai pintu gerbang ekonomi Seruyan,” kata Yulhaidir.
Wakil Bupati Hj Iswanti menambahkan, program-program unggulan yang akan dilaksanakan antara lain menghapus pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk rakyat miskin, membuka lapangan kerja, menekan angka kriminalitas, dan mengurangi tingkat kemiskinan.
“Ada juga program unggulan lainnya, seperti menggratiskan pelayanan ambulan 24 jam ke rumah sakit bagi masyarakat miskin, tunjangan khusus tenaga medis, bidan desa, dan kader Posyandu,” tutur mantan anggota DPRD Kalteng Dapil Kotim-Seruyan ini.
Selain itu ada pula program bedah rumah, pembangunan taman kota, penuntasan pembangunan infrastruktur jalan dari hulu ke hilir. “Intinya kami akan membela kepentingan masyarakat Seruyan,” kata putri kedua mantan Bupati Seruyan dua periode, HM Darwan Ali ini.
Gelar Adat
Rabu (26/9), damang adat se-Kabupaten Seruyan menganugerahi Yulhaidir gelar Tamanggung Timpu Bajela Bulau. Dengan gelar adat itu, Yulhaidir diharapkan memperjuangkan hak-hak adat. “Harapan kami kepada Bupati dan Wakil Bupati memperjuangkan hak-hak adat, tetap dekat dengan rakyat dan memperjuangkan ekonomi masyarakat,” kata Damang Seruyan Hulu Udunsi.
Dalam sambutannya, Yulhaidir mengatakan, gelar Tamanggung Timpun Bajela Bulau mengandung unsur historis. Yulhaidir adalah keturunan Tamanggung Timpun yang merupakan tokoh pendahulu di Rantau Pulut, Kecamatan Seruyan Tengah, 200 tahun silam.
Tamanggung Timpun mewakili DAS Seruyan ketika penjanjian Tumbang Anoi tahun 1894, dan Tahun 2014 lalu, Yulhaidir juga mewakili Kabupaten Seruyan menandatangani kesepakatan di Tumbang Anoi bersama perwakilanb sejumlah negara serumpun lainnya di Pulau Kalimantan seperti Malaysua, Brunei Darussalam. akhdini/bambang