Gempa 7,4 SR Hantam Donggala

PALU/tabengan.com – Gelombang tsunami menerjang Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) petang, setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Donggala dan Palu. BMKG merilis gempa Donggala berkekuatan 7,4 SR (sebelumnya disebut 7,7 SR), dan Palu diguncang gempa 5,9 SR.

“Memang benar tsunami terjadi di Palu,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (28/9).

Belum ada keterangan lebih lanjut terkait pukul berapa tsunami ini terjadi, juga berapa tinggi gelombang tsunami menerjang Pantai Talise, Palu. Namun, menurut warga, tinggi tsunami tak kurang dari 4 meter.

“Dampaknya juga belum bisa diketahui, karena komunikasi putus semuanya,” kata Sutopo.

Menurut akun twitter BMKG, gempa terjadi pukul 17.02 WIB di titik menjadi 0,20 LS dan 119 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Sebelumnya beberapa kali gempa terjadi dengan beragam kekuatan. Salah satunya gempa berkekuatan 6,0 SR yang menyebabkan kerusakan serta 1 korban meninggal dunia di Donggala.

Hingga malam, warga Kota Palu masih berada di luar rumah. Salah seorang warga yang tinggal di Palu, Nuraida dihubungi melalui telepon seluler, mengaku hingga pukul 19.30 Wita ia bersama keluarganya masih berada di luar rumah.

“Kami masih ketakutan, tidak berani masuk rumah karena sampai sekarang masih terjadi gempa susulan,” katanya.

Ia mengakui banyak kerusakan yang terjadi di sekitar rumahnya akibat gempa Donggala tersebut. “Rumah saya tidak roboh, tapi tembok pagarnya rusak. Selebihnya kami belum tau apa yang terjadi di tempat lain,” tambahnya.

Gempa membuat tower ATC di Bandara Mutiara Palu rusak, sehingga bandara pun ditutup. Lantai ATC tampak pecah-pecah dan terlihat beberapa retakan bangunan. “Jadi di lantai empat itu adalah ruang kontrol untuk ATC komunikasi pesawat,” ujar seorang pegawai bandara Mutiara Palu saat dikonfirmasi. “Karena itu rubuh lantai empatnya, jadi alat dan meja kerja tidak bisa dipakai,” sambungnya.

“Bandara ditutup sampai dengan besok malam. Tower lantai 4 roboh,” kata General Manager Airnav Makassar, Novy Pantaryato.

Ditlantas Tenggelam
Akibat tsunami di Palu, air sampai menenggelamkan Markas Ditlantas Polda Sulteng yang berada di Pantai Talise. Tampak mobil patroli, bus pelayanan SIM keliling terendam air. Sejumlah bangunan di markas itu rusak berat diterjang banjir.

Gempa juga menyebabkan gangguan pasokan listrik ke masyarakat di wilayah tersebut. Deputi Manajer Komunikasi PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Sulutenggo) Jantje Rau mengatakan kondisi saat ini, listrik di Donggala masih padam.

“(Donggala masih padam situasinya untuk saat ini?) iya iya,” kata dia.

Selain Donggala, dia mengatakan listrik di Ibu Kota Sulawesi Tengah, Palu, juga ikut padam. Dia mengatakan pihaknya sedang fokus melakukan penormalan pasokan listrik.

Tak hanya di Sulawesi, gempa juga dirasakan di Kalimantan Timur. Gempa terasa di Balikpapan dan Samarinda, sehingga membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah. d-com/ant