PULANG PISAU/tabengan.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Muliyanto Budihardjo, mengimbau kepada masyarakat di daerah tersebut untuk selalu waspada terhadap dampak kabut asap yang mulai melanda sejumlah wilayah.
Dia juga meminta kepada seluruh Puskesmas yang ada di Bumi Handep Hapakat untuk dapat terus memantau kesehatan masyarakat dari dampak yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Muliyanto menegaskan bahwa dalam menyikapi karhutla tersebut pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi jika kualitas udara terus memburuk akibat dari kebakaran hutan dan lahan yang hampir terjadi setiap hari di beberapa kecamatan.
“Masker dan obat-obatan sudah kita siapkan. Itu bisa digunakan kapan saja jika diperlukan,” kata Muliyanto kepada sejumlah wartawan, Kamis (4/10).
Selanjutnya, persediaan obat-obatan yang diperlukan untuk mengantisipasi dampak dari kabut asap di Bumi Handep Hapakat ini menurutnya juga masih mencukupi. Masyarakat diimbau segera berobat ke puskesmas terdekat apabila mengalami gejala gangguan kesehatan sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan yang semakin marak terjadi.
Pria yang juga menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Pulpis ini juga menerangkan, biasanya penyakit umum dan yang meningkat pada musim kemarau adalah inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare. Namun, menurutnya sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan laporan adanya masyarakat yang mengalami ISPA dan Diare.
“Untuk saat ini kita masih belum dapat laporan adanya masyarakat yang terserang ISPA dan diare dari dampak karhutla ini. Tapi yang pastinya kita akan terus lakukan upaya penanggulangannya,” tegas Muliyanto.
Dia berharap kepada seluruh masyarakat selama musim kemarau dan situasi banyaknya titik api kebakaran lahan seperti sekarang ini, masyarakat bisa lebih aktif untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang berbagai macam penyakit. Selain mengonsumsi makanan dengan gizi berimbang, warga juga diimbau memperhatikan kebersihan dalam mengolah makanan.
“Yang pastinya karena diluar udara sedang tidak bersahabat akibat dampak kabut dari karhutla, kiranya kalau tidak ada kepentingan tidak usah lah keluar rumah untuk sementara, dan juga bisa menutup rapat-rapat jendela pada saat kabut asap semakin pekat,” imbaunya. c-ger