PALANGKA RAYA/tabengan.com – Keberadaan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dinilai mampu menjadi motor penggerak percepatan pembangunan di provinsi, khususunya dari segi kerja sama dalam berbagai bidang.
Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi harus mampu memaksimalkan program pembangunan di daerahnya masing-masing. Sehingga, keberadaan asosiasi ini dianggap mempunyai peranan yang strategis untuk menjadi wadah koordinasi antara pemerintah daerah, terutama dalam mengoptimalkan pembangunan yang diinstruksikan oleh Pemerintah Pusat.
“Yang diminta Pusat itu, bagaimana dari daerah ini pembangunannya bisa cepat. Itu harus kita pikirkan, dengan cara koordinasi dengan daerah lain. Karena kalau dari daerah saja sudah bagus, tentu dampaknya akan secara nasional,” ujar Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat acara pembukaan Pra Rakernas APPSI Tahun 2019, di Palangka Raya, Rabu (7/11) malam.
Kendati demikian, APPSI juga tidak terlepas dari tantangan, terutama mengenai pembangunan dalam artian luas. Dengan tuntutan Pusat yang meminta peningkatan pembangunan dari daerah, maka kebersamaan pengurus dan anggota APPSI untuk bekerja sama sangat diperlukan.
“Pada dasarnya kita tidak boleh lemah. Bagaimana agar daerah ini maju, tentu harus diiringi juga dengan perhatian Pusat yang serius, jangan setengah-setengah. Yang satu ini, harus dipertimbangkan Pemerintah Provinsi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus APPSI Soekarwo, mengatakan, Pra Rapat Kerja Nasional APPSI 2019 di Provinsi Kalteng ini merupakan persiapan Rakernas APPSI di Sumatera Barat, sehingga apa yang akan dihasilkan dalam rapat ini sangatlah penting.
Terbentuknya APPSI, diharapkan dapat mewarnai suksesnya pelaksanaan Otonomi Daerah, meningkatkan sinergitas antar daerah provinsi dan menciptakan hubungan harmonis antar daerah provinsi dengan Pemerintah Pusat dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mendukung upaya pencapaian kesejahteraan masyarakat.
Memerhatikan hal tersebut, Pemprov perlu membentuk kekuatan yang besar, dengan menyatukan berbagai kekuatan yang ada dari masing-masing provinsi dengan bekerja sama dan bersinergi. Pemprov diharapkan bisa bekerja sama untuk mengatasi hambatan lingkungan untuk mencapai tingkat produktivitas perdagangan yang lebih tinggi.
Ini dilakukan agar pihak-pihak yang bekerja sama dapat mencapai kemajuan ekonomi, saling bertukar ilmu, ketrampilan, dan informasi. Di samping itu, dengan kerja sama, kecendrungan “ego daerah” dapat dihindari, visi tentang kebersamaan sebagai suatu bangsa dan negara dapat tumbuh.
Selain itu, tambah dia, dapat membantu Pemprov dalam menentukan skala prioritas. Karena tiap provinsi memiliki kelebihan masing-masing, baik dalam produk, komoditi, serta berbagai potensi lainnya yang mungkin dibutuhkan provinsi lain.dkw