PALANGKA RAYA/tabengan.com – Wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kian mengganas. Ratusan warga terjangkit dan enam nyawa sudah melayang selama dua bulan terakhir. Pada Oktober 2018 lalu merenggut tiga nyawa, awal November tiga pasien meninggal lagi. Ini baru data di RSUD dr Doris Silvanus Palangka Raya.
Kabid Diklit Pengembangan SDM dan Humas RSUD Doris Silvanus, dr Theodorus Sapta Atmadja menjelaskan dari awal Oktober hingga November total 110 pasien yang dirawat akibat DBD. Sampai 14 November pukul 10.00 WIB, ada 43 pasien DBD masih rawat inap.
“Total 2 bulan ini ada 6 pasien meninggal dunia, 3 di bulan Oktober dan 3 bulan ini. Untuk yang meninggal di bulan November, 2 anak-anak dan 1 wanita dewasa. Pasien anak-anak yang meninggal tersebut dari luar daerah dan korban meninggal ibu-ibu itu berasal dari Palangka Raya,” ujar dr Theodorus kepada Tabengan, Rabu (14/11).
Penyebab kematiannya, ungkap dokter yang akrab disapa dr Theo ini, akibat keterlambatan penanganan. Pasien juga mengalami Dengue Shock Syndrome (DSS), mengakibatkan terjadi perdarahan dan kebocoran cairan dari pembuluh darah yang masif, menyebabkan kolaps sirkulasi, serta penurunan tekanan darah dan aliran darah ke seluruh tubuh. Pada tahap akhir nadi dan tekanan darah tidak teraba, akhirnya berujung pada kegagalan multi organ dan kematian.
“Selain keterlambatan dalam penanganan dan DSS, faktor lain juga adalah rendahnya daya tahan tubuh pasien,” ungkapnya.
Theo juga mengatakan, RSUD Doris Silvanus telah bahu-membahu mempersiapkan jika terjadi lonjakan kasus DBD. Ketersediaan obat-obatan, kasur pasien, hingga tenaga cadangan telah disiapkan.
“Karena RSUD ini rujukan provinsi, jadi kita menangani pasien tidak hanya dari area Palangka Raya saja, tapi juga dari kabupaten sekitar terdekat. Kita sudah mempersiapkan semua,” bebernya.
Ia turut mengimbau agar masyarakat menjaga pola hidup bersih, dengan menerapkan 3M Plus untuk memberantas nyamuk dan memutus penyebaran penyakit DBD ini. Fogging atau pengasapan kurang efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa.
“Bagi masyarakat yang kurang mampu, apabila terkena DBD agar tidak sungkan segera berobat di RSUD Doris Silvanus. Yang tidak ada BPJS, tapi memiliki surat keterangan tak mampu, bisa ajukan ke kami. Ada Program Kelas 3 Gratis dari Gubernur Kalteng. Selama pasien bersedia dirawat di Kelas 3, akan terus kami fasilitasi,” pungkasnya. m-rgb