HOBART/tabengan.com – Seorang pilot maskapai Australia kemungkinan akan mendapatkan masalah setelah dia tertidur dalam sebuah penerbangan sewaan dan melewatkan lokasi pendaratannya sejauh 46 km. Pihak berwenang dilaporkan telah melakukan penyelidikan mengenai insiden tersebut.
Diwartakan RT, Selasa (27/11), Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) telah membuka penyelidikan menyusul dugaan insiden “kelumpuhan pilot” yang terjadi dalam sebuah penerbangan Devonport di Tasmania ke pulau tetangganya, Pulau King bulan ini.
Data pelacakan dari Flight Radar 24 mengungkap, pesawat Piper PA-31 melewatkan landasan pacu sampai puluhan kilometer pada penerbangan 8 November pukul 6.22 pagi. Sistem pelacakan menunjukkan pesawat melakukan putaran yang rapat dan berputar balik ke tujuannya setelah overshoot yang besar.
Tidak diketahui ada berapa orang yang berada di dalam pesawat dengan 9 tempat duduk itu saat insiden tersebut terjadi.
“ATSB sedang menginvestigasi sebuah insiden kelumpuhan pilot yang melibatkan Piper PA-31, VH-TWU, yang dioperasikan oleh Vortex Air, dekat Bandara King Island, Tasmania pada 8 November 2018,” demikian pernyataan dari ATSB yang dilansir The Australian.
“Selama penerbangan, pilot tertidur yang mengakibatkan pesawat melewati Pulau King sejauh 46 km. Sebagai bagian dari penyelidikan, ATSB akan mewawancarai pilot dan meninjau prosedur operasional.”
Biro tersebut menyebut tidurnya si pilot sebagai “insiden operasional yang serius” dan penyelidikannya diperkirakan akan selesai pada Maret 2019 ketika laporan lengkap temuan dari penyelidikan tersebut akan dipublikasikan.o-zon