Borneo  

Jembatan Kayutangi Banjarmasin Mulai 25 Februari 2019 Ditutup Total

BANJARMASIN/tabengan.com – Jalur Kayutangi ke Batola melalui jembatan Alalak akan ditutup untuk kendaraan truk dan roda empat. Untuk truk yang mau ke arah Kalteng dan sebaliknya, diarahkan nantinya melalui kilometer 17 ke arah lingkar utara ke Batola.

Penutupan akses jalan tersebut dikarenakan akan dilakukan pembangunan jembatan Alalak Kayutangi Ujung Banjarmasin-Batola. Spanduk penutupan jalan itu sudah ada dan tersebar melalui media sosial.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin, Timbul Manahan Pasaribu, melalui Kepala Satker Non Vertikal Wilayah Kalsel I BBPJN Wilayah XI Banjarmasin, Syahriliansyah, Rabu (9/1) menjelaskan, pemasangan spanduk akan dilakukan penutupan akses jalan untyuk truk besar itu, agar diketahui warga dan khalayak luas.

‘’ Agar tidak mendadak diberitahukan. makanya mulai sekarang diberitahukan. Sebab per 25 februari sudah tidak boleh truk besar melintas di lokasi tersebut,” kata Syahriliansyah.

Menurut dia, dalam waktu dekat ini, yakni pada Senin (14/1) lebih dulu akan ada survei bersama dengan Dishub dan Satuan Lalu Lintas.

“Kita akan menunggu hasil survei dulu. Polda Polresta, Kabupaten batiola, polres Batola, Dishub Kota, batola dan Dishub Provinsi dan Balai Perhubungan. Kita lihati hasil survey.

Dari hasil survey tersebut nantinya, akan ditindaklanjuti dengan forum besar di Polda.

“Kendaraan berat semisal truk tidak boleh lewat. Di arahkan lewat di Kilometer 17 tidak boleh masuk kota jika yang mau ke Kalteng dari banjarmasin demikian sebaliknya,” kata Syahriliansyah.

Sementara mobil pribadi yang dari batola juga bisa ke Banjarmasin sudah ada lewat jalur alternatif, dan juga ada jalan darurat yang dibuatkan.

“Selain dishub dan Satlantas juga nanti organda akan diundang mungkin nanti diundang difasilitasi oleh Polda,” kata Syahriliansyah.

Dari informasi akses akan ditutup mulai 25 februari 2019 hingga 18 Maret 2021.

Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Rusdiansyah menjelaskan jika kemudian nanti dilakukan penutupan, maka biasanya dikemudian Dishub dilibatkan.

Diketahui, Pengerjaan Jembatan Sungai Alalak atau Kayu Tangi Ujung segera dimulai. Itu karena sudah ditandatanganinya kontrak antara penyedia jasa (kontraktor) dengan pemerintah pada Jumat lalu.

Menurut keterangan dari Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin, Timbul Manahan Pasaribu, pekerjaan sudah dimulai Januari 2019.

Dalam kontrak, proyek jembatan tersebut digarap tahun jamak (multiyear) dengan nilai kontrak Rp 274,561 miliar.

Disebutkan dia, design jembatan tersebut tidak berubah dari design awal di mana akan menggunakan model cable stayed.

“Jadi itu baru pertama dengan model kabel yang bentuk melengkung, unik lah,” kata Timbul Manahan Pasaribu. tb-com