Jakarta/tabengan.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk lebih banyak menggunakan data ketika memberikan berbagai pernyataan kepada publik. Permintaan ini dilontarkannya guna menanggapi tudingan Prabowo yang menyebut bahwa satu per satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bangkrut di masa pemerintahannya.
“Ya kalau bicara, yang penting satu, pake data, bicara pakai data,” ujar Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1).
Menurutnya, bila memang Prabowo memiliki daftar perusahaan-perusahaan pelat merah yang merugi hingga bangkrut, seharusnya paparkan saja datanya kepada publik.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta Prabowo dan kubunya tidak mengumbar pesimis di hadapan publik. Apalagi, pesimis itu terhadap perkembangan ekonomi dan kinerja BUMN ke depan.
Bersamaan dengan itu, mantan Wali Kota Solo itu tidak memungkiri bila ada perusahaan negara yang kinerjanya saat ini memble. Namun, menurutnya hal itu bukan berarti pemerintah harus pula menebar pesimis kepada publik.
“Kedua, jangan pesimis lah. Kalau ada (BUMN) yang belum baik, ya banyak yang belum baik, tapi harus optimis bisa diperbaiki, kami perbaiki. Itu tugas kami,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan banyak BUMN yang bangkrut. Hal ini disampaikannya dalam pidato kebangsaan bertajuk Indonesia Menang di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Senin (14/1).
Negara yang membiarkan BUMN, seperti Pertamina, Garuda Indonesia, yang membawa bendera Indonesia, yang lahir dalam perang kemerdekaan, sekarang dalam keadaan yang kalau bisa dibilang bangkrut,” katanya.
Menurutnya, pemerintahan saat ini telah melakukan pembiaran dan terlalu menekan para perusahaan pelat merah. Walhasil, kinerja perseroan satu per satu menurun dan berujung kebangkrutan.
“Pertamina, penopang pembangunan Indonesia, kebanggaan, panutan negara, sekarang dalam keadaan sulit. Begitu juga, PLN dan Krakatau Steel yang dibangun era Bung Karno, sekarang utangnya juga mengerikan,” terangnya.cnni-com
Tak ketinggalan, Prabowo bilang, kalau pun ada BUMN yang masih berhasil menorehkan keuntungan, maka keuntungan itu nilainya tak seberapa.