JAKARTA/tabengan.com – Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyatakan siap mendukung Partai Golkar mengalahkan Gerindra di Pemilu Legislatif 2019. Hal itu disampaikan Hasto saat konferensi pers acara deklarasi Alumni Menteng 64 untuk Jokowi-KH Ma’ruf Amin, di Gedung Djoeang, Menteng, Jakarta, Minggu (3/2) pagi.
Dalam kesempatan itu, hadir sejumlah alumni Kanisius yang merupakan petinggi Golkar. Seperti Ketua Umum Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, hingga senior Golkar seperti Ginandjar Kartasasmita dan Akbar Tandjung.
Awalnya, dalam kesempatan itu, Akbar Tandjung mengatakan, meski Jokowi adalah kader PDI Perjuangan, Jokowi juga adalah seorang Golkar. Sebab slogan kerja kerja kerja Jokowi senapas dengan prinsip kekaryaan yang dimiliki partai beringin.
Kemudian, pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang menyebut Jokowi sudah membuat visi Indonesia 2045. Kata dia, Visi 2045 ini sebelumnya adalah produk internalisasi oleh Partai Golkar. Maka dari itu Golkar siap memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.
Hasto pun merespon keduanya. Dia menyatakan bahwa Jokowi adalah seorang pemimpin yang merangkul. PDIP sangat mengapresiasi ketika semua pihak merasakan Jokowi sebagai sosok yang dekat. Dirinya pun meminta Golkar mengalahkan Gerindra di Pemilu 2019.
“Pak Jokowi bersama Golkar bagus, yang terpenting bagaimana Golkar mengalahkan Gerindra sehingga survei nanti menjadi nomor dua, kalau perlu kita bantu,” kata Hasto.
Perolehan suara Gerindra berdasarkan sejumlah survei berada di posisi kedua dari semua partai politik. PDIP berada di posisi pertama. Sementara Golkar di posisi ketiga.
Tak hanya membantu Golkar menyalip Gerindra, PDIP juga siap mengkampanyekan Jokowi-Ma’ruf Amin bersama Golkar dan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja lainnya.
“Tadi saya bilang sama Pak Airlangga, pak Airlangga saya mau safari politik kamis, jumat, sabtu ke Jawa Barat. Kita katakan satu kegiatan bersama dengan Golkar dan PPP seluruh partai Koalisi Indonesia Kerja kompak,” ucap Hasto.
Hasto menambahkan, kemenangan Jokowi-JK di pemilu 2014 menyisakan pelajaran. Kala itu, kepemimpinan Jokowi tak didukung oleh suara mayoritas di Parlemen.
Sehingga saat ini, kerja presiden selalu diganggu oleh pihak-pihak yang ingin menghambat kerja presiden Jokowi. Maka dari itu, target KIK kedepan bakal menguasai suara mayoritas DPR RI.
“Jadi parlemen ke depan, minimum 63 persen kekuatan Parlemen harus dikuasai pendukung Jokowi. Makanya kalau Golkar gabung sebelum pemilu, jauh lebih baik dibanding bergabungnya setelah pemilu,” kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin itu.lpt6-com