SOLO/tabengan.com – Doa yang dikemas dalam puisi yang dibacakan Neno Warisman dalam kegiatan Munajat 212 di Monas dinilai tidak pantas karena mengancam Tuhan. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf pun menganggap doa tersebut menyesatkan.
“Menurut saya selaku orang awam, janganlah doa itu menyesatkan. Itu puisi menyesatkan,” kata Wakil Ketua TKN, Moeldoko, kepada detikcom di Solo, Minggu (24/2).
Salah satu bagian yang dianggap tak layak ialah frasa ‘Perang Badar’. Menurut Kepala Staf Kepresidenan itu, Pemilu merupakan pesta demokrasi.
“Pemilu janganlah seperti Perang Badar. Pemilu itu pesta demokrasi,” ujarnya.
Masing-masing peserta Pemilu diperbolehkan menggunakan strategi apapun. Namun dia mengimbau agar Pemilu tetap berjalan damai tanpa memecah belah.
Strateginya boleh terserah yang bersangkutan. Tapi ini (puisi Neno) kan strategi memisahkan, ‘elu di sana gue di sini’, ini apa ini? Negara ini apa milik dia apa? Agama Islam ini apa milik dia apa? Jangan memisahkan, enggak bagus,” kata dia.
TKN pun membuka kemungkinan akan melaporkan kegiatan Munajat 212 karena dianggap berbau politis.
“Bisa aja nanti dilaporkan, kita lihat dulu nanti,” tutupnya.d-com