KASONGAN/tabengan.co.id – Premium (bensin) nyaris menghilang peredarannya di Kasongan dan sekitarnya. Demikian dikeluhkan sebagian besar warga Kasongan dan sekitarnya.
Pasalnya, sudah hampir sebulan ini, warga terpaksa mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax atau Pertalite saja, sedangkan jenis premium tampaknya sudah tidak dijual lagi di SPBU Kasongan.
Dipertanyakan warga, apakah kondisi ini untuk sementara atau selanjutnya.
Seperti yang dikeluhkan Abah Wisnu, pengendara roda dua warga Kasongan kepada Tabengan, Selasa (21/3) kemarin. Andaikan ada pedagang eceran yang berjualan, bisa dihitung pedagang yang menjualnya, harganya pun bukan Rp 8.000 per liter, tapi sudah dinaikkan menjadi Rp 9.000 per liter.
“Dari pada menggunakan premium dengan harga sekitar Rp 9.000,- per liter, lebih baik menggunakan BBM jenis pertalite dengan harga yang tidak berbeda jika membeli di eceran,” ujarnya.
Padahal menurutnya, BBM jenis premium ini sudah sepantasnya diperuntukan bagi masyarakat kecil.
“Meskipun subsidinya hanya berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000,- saja, namun cukup berarti bagi masyarakat kecil yang hanya berharap gaji sebulan sekali dari perusahaan tempat saya bekerja,” akunya.
Terpisah, ketika dikonfirmasi sejumlah media, Werdie SE selaku direktur PT Lunuk Ramba Permai, pemilik SPBU di Kasongan Jalan Tjilik Riwut KM 1 membenarkan di SPBUnya tidak menyediakan premium, yang ada hanya BBM jenis pertamax dan pertalite saja.
Alasannya, lantaran jatah (kuota) yang disalurkan ke SPBUnya hanya 5.000 liter saja per hari, sementara sebelumnya 10.000 liter per hari.
“Karena itu, untuk sementara saya tidak mengambil jatah yang hanya 5.000 liter itu,” terangnya.
Pantauan sejumlah media, di SPBU Kereng Pangi yang termasuk wilayah Kecamatan Katingan Hilir masih menjual BBM jenis premium. Begitu pula salah satu APMS di Kasongan, masih tersedia jenis BBM bersubsidi ini.c-dar