PALANGKA RAYA/tabengan.com – Provinsi Kalimantan Tengah saat ini menjadi salah satu lokasi alternatif untuk ibu kota baru ke depan, dan apabila nanti Kalteng ditetapkan sebagai lokasi ibu kota, Pemerintah Provinsi Kalteng meminta kepada pemerintah pusat agar menjaga kearifan dan budaya lokal.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat buka puasa bersama di Istana Isen Mulang, Sabtu (11/5), mengatakan Presiden RI Joko Widodo telah berkunjung ke Provinsi Kalteng dan diharapkan kunjungan Presiden ini membawa berkah bagi masyarakat dan daerah ini.
“Kemarin pak Persiden melihat lokasi persiapan calon Ibu Kota Pemerintahan, kita ke daerah Kabupaten Gunung Mas dan sekitarnya, terbang melihatnya dari atas. Mudah-mudahan Kalteng betul akan menjadi Ibu Kota Negara, menjadi Pusat Pemerintahan Republik Indonesia,” kata Sugianto.
Saat disinggung apakah optimistis Provinsi Kalteng akan ditunjuk sebagai Ibu Kota Negara, Sugianto mengatakan insya Allah dengan doa, itu usaha manusia, dengan doa lebih dahsyat.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan apabila nanti pemerintah pusat menetapkan Kalteng menjadi ibu kota, diharapkan agar kearifan dan budaya lokal di daerah ini tetap dijaga, serta sertifikat lahan bagi warga lokal juga dapat lebih diperhatikan.
“Kita juga meminta kepada pak Presiden agar kearifan dan budaya lokal dijaga, sertifikat lahan bagi warga lokal diperhatikan. Hal-hal ini saya minta dipertajam kepada pak Presiden,” ujar Sugianto.
Orang nomor satu di Provinsi Kalteng tersebut juga mengimbau masyarakat di daerah ini agar tidak menjual tanah miliknya. Karena kalau sampai daerah ini ditetapkan sebagai ibu kota, sehingga kebutuhan tanah dan harganya tentu akan ikut meningkat.
“Mudah-mudahan di tahun 2019 ini lokasi Ibu Kota Pemerintahan sudah ditetapkan, apakah di Kalimantan Timur atau di Kalimantan Tengah. Namun kalau nanti Kalteng ditetapkan sebagai Ibu Kota Pemerintahan, pembangunan di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya di daerah ini pasti akan lebih diperhatikan,” ujarnya. dkw