PALANGKA RAYA/tabengan.com – Sebanyak lima warga Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) akan melaporkan seorang Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang diduga melakukan money politic (politik uang), pada Pemilihan Umum Legislatif lalu, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dugaan kecurangan dari money politik hingga penggelembungan suara tersebut akan dilaporkan beserta bukti yang ada di lapangan ke Bawaslu Kalteng.
“Aku ada dihubungi dan dilaporkan oleh lima warga Pulpis yang merupakan wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) V, bahwa mereka akan melaporkan dugaan money politik ke Bawaslu, beberapa berkas laporan dugaan kecurangan itu sudah ada di rumah saya,” kata Anggota DPRD Kalteng, HM Asera, saat dibincangi Tabengan, di Gedung Dewan, Kamis (16/5).
Berkaca dari kasus yang terjadi di Kabupaten Lamandau, salah satu caleg dari Partai Demokrat telah ditetapkan tersangka, dia mengharapkan adanya indikasi ini harus segera ditindaklanjuti oleh Bawaslu.
“Kita minta Bawaslu jemput bola lah, kalau ada indikasi seperti ini, jangan menunggu laporan masyarakat,” kata Asera.
Sebagai salah satu politisi senior PKB, Asera tidak menginginkan ada kader ataupun caleg yang melakukan kecurangan dalam Pemilu. Sebab itu, dia meminta kepada yang bersangkutan, jika memang ada indikasi telah melakukan dugaan kecurangan, untuk segera memilih langkah mundur.
“Mereka akan datang dengan segela bukti dan saksi, terlebih saat menjelang hari pelaksanaan hingga pencoblosan kemarin si caleg ini ada bagi-bagi uang,” tegasnya.
Sebelumnya, Asera juga menyampaikan kepada lima warga tersebut, bahwa laporan dugaan kecurangan tersebut disampaikan langsung kepada aparat terkait. Karena, sebagai seorang caleg, dia juga tidak mau menjadikan masalah tersebut dikait-kaitkan dengan dirinya, karena ingin menjadi Anggota DPRD.
“Sudah aku sampaikan kepada lima orang tersebut, laporkan ke aparat terkait, karena aku bukan Bawaslu ataupun KPU. Rencananya besok atau hari ini mereka datang ke Bawaslu untuk menyampaikan laporannya,” pungkas Asera. sgh