KUALA KAPUAS/tabengan.com – Ratusan warga Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas diduga mengalami keracunan makanan saat berbuka puasa, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Hingga Jumat (24/5) malam pukul 20.20 WIB, jumlah korban untuk sementara sebagaimana yang terdata di loket RSUD Kuala Kapuas tercatat ada 143 orang yang mendapatkan perawatan. Bahkan karena kurangnya ruangan, para korban terpaksa dirawat di tenda dan selasar RSUD.
Kejadian berawal dari acara buka puasa bersama yang dilaksanakan Panitia Safari Ramadan Pemrintah Kabupaten Kapuas dengan Panitia Desa Narahan. Acara buka bersama dipusatkan di Masjid Nurul Istiqomah Handel Aya, Kamis (24/5) sore. Sebagaimana undangan, ada sekitar 400 orang yang hadir, meliputi warga Handil Aya, Hindun, Handil Baru, Lebo, dan Handil Sinjung Hindun.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, warga yang menderita keracunan tersebut diduga akibat mengonsumsi makanan kotak dengan ikan telor bumbu masak merah. Sebab selang beberapa jam usai menyantap nasi kotak, mereka mengeluh mual, pusing dan buang air besar (BAB).
Evakuasi korban sempat mengalami kendala karena tak tersedianya fasilitas infrastruktur jalan, sehingga mobil ambulans tidak bisa masuk. Akhirnya, semua korban dibawa satu persatu dengan menggunakan mengendarai sepeda motor.
Pelaksana BPBD Kapuas Panahatan Sinaga mengatakan dalam menangani kasus ini, pihaknya selain menyediakan tenda dan bed tambahan, juga menurunkan armada speedboat sebanyak 4 unit guna evakuasi korban untuk dibawa ke RSUD Kuala Kapuas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Apendi melalui Sekretaris Dinkes Raison mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga, untuk diuji di laboratorium guna mengetahui penyebab keracunan massal ini.
“Kita sudah bawa sampel makanan dan muntahan korban untuk diuji lab, mudahan besok sudah dapat diketahui penyebab pastinya. Melihat besaran jumlah korban yang keracunan ini, kita tetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB),” katanya.
Bupati Kapuas Ben Brahim dan Ketua DPRD Algrin Gasan usai mengadakan rapat di Bappeda langsung mengunjungi korban keracunan massal tersebut. Bupati berharap sekaligus mendoakan agar para korban dapat segera pulih. Kepada seluruh unsur terkait hendaknya dapat membantu kelancaran, baik dari evakuasi hingga pulihnya nanti. Seluruh biaya akan ditanggung Pemkab, baik yang sakit sampai maupun keluarga yang menunggu.
Terkait peristiwa keracunan massal ini, Polres Kapuas langsung melakukan penyelidikan dengan mengambil beberapa sampel makanan yang diduga menjadi penyebabnya.
“Kita sudah bawa sanpel makanan guna diselidiki dan memeriksa beberapa orang saksi guna mengetahui asal muasal dan penyebab pastinya,” ucap Kasatreskrim AKP Ahmad Budi Martono.
Menurutnya, sebagaimana laporan bahwa rata-rata korban sudah merasakan sejak pukul 01.00 WIB. Mereka mengeluh mual disertai muntah dan BAB, kemudian kejang dan pingsan. Puncaknya para korban mulai dibawa ke RSUD Kuala Kapuas sejak Jumat (24/5) pukul 07.30 WIB.
“Yang sabar ya, kita sama-sama tunggu hasil uji labnya, karena itu yang dapat memastikan apa penyebab utamanya,” kata AKP Ahmad. c-yul