KASONGAN/tabengan.com – Banjir akibat luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan dan DAS Mentaya hingga kini masih merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur.
Di Katingan, wilayah Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang yang merupakan daerah rawan banjir, saat ini telah terendam. Pada kedua kecamatan jika terjadi banjir, air bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Untuk mengantisipasi korban banjir, patroli dari aparat Polsek Tasik Payawan dan Kamipang disiagakan.
Pantauan Tabengan, Selasa (11/6) siang, banjir kiriman dari bagian Utara dan Tengah wilayah Katingan tersebut sudah mulai memasuki pekarangan rumah warga.
Sementara untuk wilayah Kecamatan Katingan Hulu, Sanaman Mantikei, Marikit, Katingan Tengah, Pulau Malan dan Katingan Hilir Kasongan, saat ini air sudah mulai surut. Ruas jalan trans Kalimantan Kasongan-Kereng Pangi tidak lagi terendam.
Kapolsek Tasik Payawan dan Kamipang Ipda Affan Effendy, SH, mengatakan pihaknya bersama Bhabinkamtibmas telah melakukan patroli dan pemantauan lokasi banjir di Kecamatan Tasik Payawan.
“Hingga kini diperkirakan ketinggian air mencapai 20-30 centimeter di atas jalan,” kata Ipda Affan.
Dari hasil pantauan sementara, di wilayah hukum Polsek Tasik Payawan dan Kamipang belum ada rumah yang terendam. Walaupun ketinggian air belum seberapa, namun pihaknya tetap melakukan patroli monitoring secara rutin di titik-titik lokasi yang rawan terjadi banjir.
“Diperkirakan debit air akan terus meningkat karena intensitas hujan yang cukup tinggi setiap harinya. Untuk itu kita akan terus lakukan patroli ke beberapa kawasan yang berpotensi rawan banjir, bekerja sama dengan pihak warga desa untuk melakukan penanggulangan dan evakuasi terhadap warga apabila diperlukan,” tutur Ipda Affan.
Ipda Affan mengimbau kepada seluruh warga, terutama yang rumahnya berada di bantaran sungai agar berhati-hati terhadap penggunaan kabel listrik, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
4 Desa Masih Terendam
Di Kotim, sebanyak 129 rumah warga yang tersebar di empat desa di Kecamatan Tualan Hulu, Kotim, masih terendam, sehingga membuat sebagian warga harus mengamankan barang berharga mereka agar tidak rusak.
“Kami sudah melakukan pendataan di lapangan bersama unsur Muspika. Saat ini banjir memang masih terjadi,” kata Camat Tualan Hulu Rusmanto dihubungi dari Sampit, Selasa.
Rusmanto bersama sejumlah pegawai kecamatan, Pelaksana Tugas Kapolsek Parenggean Iptu Supriyono dan anggotanya, anggota Koramil 1015-12 Parenggean Sertu W Winata dan Kepala Desa Tumbang Mujam Muhammad Hendri mendata kondisi desa yang terendam banjir.
Empat desa yang terendam banjir, yaitu Desa Sebungsu, Tumbang Mujam, Mirah dan Luwuk Sampun. Ketinggian banjir di empat desa tersebut bervariasi antara 40 cm hingga 70 cm. Rumah-rumah yang terendam umumnya berada di dataran rendah dekat sungai, sehingga mudah terendam ketika Sungai Tualan Hulu meluap.
Kondisi banjir di Desa Sebungsu merendam 20 rumah dengan ketinggian 60 cm. Rumah tersebut berada di dekat bantaran Sungai Tualan Hulu yang berada di bawah jalan poros desa tersebut.
Di Desa Tumbang Mujam 73 rumah terendam dengan ketinggian air hingga 70 cm. Sebanyak 117 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di desa yang dihuni 190 KK tersebut.
Selain permukiman penduduk, banjir juga merendam jalan poros Desa Tumbang Mujam yang berdekatan dengan bantaran Sungai Tualan Hulu. Jalan desa sepanjang kurang lebih 1 kilometer terendam air dan cukup menghambat aktivitas masyarakat.
Sementara itu, di Desa Mirah, tidak semua rumah penduduk terendam karena desa ini sedikit berbukit. Rumah yang terkena banjir sebanyak 30 rumah dengan ketinggian air 40 cm.
Sedangkan di Desa Luwuk Sampun struktur tanahnya tergolong dataran tinggi, namun sebagian masyarakat ada yang bertempat tinggal di kampung lama Luwuk Sampun. Masyarakat yang bertempat tinggal di kampung lama inilah yang terkena banjir sebanyak 6 rumah dengan ketinggian air 50 cm. “Situasi di lapangan masih aman dan terkendali,” kata Rusmanto.
Data tersebut disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai pertimbangan dalam mengambil langkah tanggap darurat, termasuk harapan penyaluran bantuan.
Pemerintah kecamatan dan aparat keamanan juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang terdampak banjir untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bertambah parahnya keadaan. Masyarakat harus mengutamakan keselamatan anggota keluarga. c-sus/ant