Unik  

Penemu Fitur Mobil Otonom Ternyata Tunanetra

Tabengan.com – Melalui teknologi otonom siapa pun bisa menggunakan mobil sendiri tanpa harus memikirkan kemampuan atau bahkan kondisi fisik. Namun siapa sangka teknologi ini sendiri ditemukan oleh orang yang tidak dapat melihat atau tunanetra.

Penemunya adalah pria asal Amerika Serikat, Ralph Teetor yang sudah kehilangan penglihatannya sejak usia 5 tahun. Ralph Teetor merupakan penemu dari fitur mobil cruise control yang kini berkembang menjadi kendali otonom.

Cruise control ditemukan Teetor pada tahun 1950 melalui perangkat elektro-mekanik secara terpisah yang mengatur kecepatan kendaraan secara otomatis. Teknologi itu perlahan berkembang menjadi teknologi digital seperti GPS, lane control, hingga teknologi otonom seperti yang dimanfaatkan oleh Tesla belakangan ini.

Penemuan Teetor tidak muncul begitu saja hingga bisa dinikmati saat ini. Teetor tumbuh dan berkembang dari keluarga pemilik bisnis sepeda yang berkembang menjadi pembuat mobil. Saat usianya menginjak 5 tahun, ia tak sengaja membutakan sebelah matanya dengan pisau saat digunakan bermain. Dalam waktu satu tahun, mata sebelahnya lagi pun juga ikut tak dapat digunakan lagi akibat trauma yang menular dari mata sebelahnya.

Namun seiring kehilangan indera penglihatan, kepekaan indera yang lainnya meningkat pesat. Dalam biografi Teetor, putrinya yang bernama Marjorie Teetor Meyer mengatakan tangan ayahnya adalah matanya. Ia menambahkan Teetor juga mampu menyadari larangan rambu lalu lintas dan menyadari kendaraan-kendaraan yang mendekat.

Singkat cerita usai menyelesaikan pendidikannya di Universitas Pennsylvania jurusan mekanikal mesin, ia bekerja di angkatan laut membuat rotor turbin yang digunakan torpedo kapal. Selanjutnya ia menjadi presiden manufkatur komponen mobil yang besar. Ide untuk menciptakan cruise control muncul saat ia berkendara bersama pengacaranya karena kecepatan mobil yang tidak stabil naik turun selama mereka berbincang.

Perusahaan mobil pertama yang mengecap teknologi ini adalah Chrysler melalui mobil mewahnya. Cruise control sebelumnya disebut dengan Speedostat dan setahun kemudian popularitasnya meluas dan mulai disebut cruise control melalui mobil Cadillac.

Teetor tutup usia pada tahun 1982 setelah penyakit arthritis semakin menggerogoti tubuh tuanya. Enam tahun pasca wafat, nama ia pun dicantumkan dalam Automotive Hall of Fame. d-com