Ekobis  

Omzet Toko Seragam Sekolah Mulai Naik

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Jelang masuk sekolah tahun ajaran 2019/2020, toko seragam sekolah di kota Palangka Raya mulai diserbu pembeli. Sejumlah orangtua mulai mempersiapkan keperluan sekolah untuk putra-putrinya mengadapai hari pertama sekolah. “Sudah mulai lumayan ramai sekarang banyak orangtua yang mempersiapkan perlengkapan sekolah karena sebentar lagi sudah mulai masuk sekolah,” ucap salah seorang pedangang perlengkapan sekolah di Pasar Besar kota Palangka Raya, Hj Yeti, Kamis (4/7).

Menurutnya, dari awal pekan Juli 2019 banyak yang datang untuk membeli seragam sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, seperti seragam pramuka pun banyak yang beli. “Sejauh ini yang paling banyak diburu oleh orangtua seragam SD, mungkin anak-anak yang baru masuk sekolah setelah libur panjang ingin memakai seragam baru,” ungkapnya.

Diakuinya, omzet yang didapat sejauh ini belum maksimal karena anak-anak mulai masuk sekolah sekitar beberapa pekan lagi. Namun, diprediksi pekan depan adalah puncak pembelian perlengakapan sekolah, seperti baju seragam, topi, dasi, tas, sepatu dan lain-lain. “Kalau omzet memang belum terlalu terlihat karena baru ramai sekitar dua hari ini. Saya berharapnnya keuntungan bisa lebih baik dari pada tahun lalu dikarenakan sekarang sudah banyak saingan, belum lagi dari online,” bebernya.

Sementara itu, soal harga seragam sekolah dijual bervariasi. Satu pasang dipatok mulai Rp 150.000 sampai Rp 250.000 tergantung dari kualitas kain. “Kalau harga di sini tidak terlalu mahal, banyak pedagang saat momennya seperti ini menaikkan harga. Namun, di toko saya harga tetap sama sepeti hari biasanya,” ujarnya.

Ny Kinanti, salah seorang pembeli, mengaku saat ini adalah waktu yang tepat untuk bisa mempersiapkan berbagai macam perlengkapan sekolah bagi anak-anak, karena jika sudah mendekati masuk sekolah, nanti harga biasanya akan melambung. “Labih baik dipersiapkan jauh-jauh hari karena kalau mendadak nanti harganya naik, terus pasti lebih ramai, tidak bisa leluasa untuk memilih seragam maupun perlengkapan lainnya,” kata Kinanti. m-sda