PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hari ini terjadi banyak tempat di Palangka Raya, antara lain di di Jalan Adonis Samad, Jalan Mahir Mahar, Jalan RTA Miliono, Jalan Kecipir, Jalan Ir Soekarno, wilayah Kalampangan, Jalan Tjilik Riwut.
Wali Kota Pangka Raya Fairid Naparin meminta warga menghentikan praktik membuka lahan dengan cara membakar yang dapat menimbulkan kebakaran hutan dan lahan sehingga memperparah kabut asap.
Ia mengharapakan agar masyarakat di wilayah tersebut lebih memiliki kesadaran yang tinggi akan bahaya dan dampak dari karhutla. Dia meminta masyarakat aktif melakukan pengawasan.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Supriyanto mengatakan saat ini tim satgas penanggulangan Karhutla tengah berusaha keras memadamkan sejumlah titik api yang tersebar di kota Palangka Raya. Dirinya mengakui, minimnya sumberdaya manusia dan personil pemadam api hingga peralatan pemadam.
“Untuk sejumlah titik api yang muncul hari ini, Alhamdulilah telah tertangani meskipun ada sedikit keterlambatan. Dengan adanya bantuan back up dari pihak Pemerintah Provinsi Kalteng, sejumlah titik api bisa tertangani dengan segala keterbatasan yang ada. Tim silih berganti siaga memadamkan api,” ungkapnya, Senin (5/8).
Mengenai masih minimnya dana untuk melengkapi sarana dan prasarana serta operasional penanganan karhutla, dirinya mengatakan jika pihaknya tak ingin terburu-buru melakukan kajian ulang terkait masalah cara penanganan dari sisi kegiatan maupun anggaran.
“Anggaran sudah kami ajukan, meskipun agak terlambat, karena kami lakukan kajian lebih dahulu secara hati-hati, agar jangan sampai ada salah penggunaan kedepannya. Sebab ada Pasal di Keuangan yang mengatur itu semua,” jelas Supriyanto.
Pantauan Tabengan, setiap ada Karhutla, malah menjadi tontonan gratis bagi masyarakat, bukannya menolong petugas.
Karhutla Palangka Raya Meningkat, Polres Selidiki 36 Kasus
Sementara itu, meningkatnya intensitas kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangka Raya semakin berdampak pada kehidupan masyarakat. Menindaklanjuti kejadian ini, Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar pun menduga ada jaringan pembakar lahan.
“Kemungkinan ada jaringan yang memang disewa seseorang untuk perambahan lahan,” ucapnya, Senin siang.
Disebutkan, saat ini Satreskrim Polres Palangka Raya tengah menyelidiki 36 kasus kebakaran lahan. Dua diantaranya telah masuk dalam penyidikan dengan dua tersangka.
Senada, Kapolres Pulang Pisau Siswo Waluyo menerangkan jika di wilayah hukumnya terdapat lima kasus karhutla. Satu telah dinaikkan menjadi penyidikan dengan menetapkan satu tersangka.
“Belum ada yang masuk dan terindikasi korporasi. Hanya masyarakat yang memang membuka lahan dengan cara membakar,” ungkapnya.ant/fwa/rgb