PALANGKA RAYA/tabengan.com – Setelah dioperasikannya gedung baru terminal Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, nasib gedung terminal lama hingga kini belum jelas. Gedung itu masih “nganggur”, meski ada rencana akan dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi lanjutan.
“Saat ini gedung terminal Bandara yang lama masih belum dioperasikan. Yang jelas ke depannya akan dijadikan tempat untuk menggerakkan ekonomi daerah,” ucap Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Siswanto, Kamis (8/8).
Siswanto mengatakan, sesuai visi dan misi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Angkasa Pura II (AP II) juga sebagai agent of development, selain mencari profit juga harus berkontribusi ke negara berupa dividen.
“Jadi AP II di sini kan konsepnya KSP (Kerja Sama Pengelolaan), sehingga di sisi lain juga harus memberdayakan aset serta produktivitas untuk men-generate ekonomi. Yang jelas, sifatnya untuk menggerakkan ekonomi,” jelasnya.
Saat ini penggunaan gedung Bandara yang lama masih dalam perencanaan. Ia mencontohkan, seperti di Medan diperbarui menjadi hotel sekaligus sebagai tempat rekreasi.
“Masih direncanakan karena tempat cukup luas. Bisa untuk dikembangkan, bisa juga menjadi gedung event atau pusat pembelanjaan khas oleh-oleh Kalteng. Kan tidak mengganggu lalu lintas,” ujarnya.
Ia menambahkan Bandara ini sebagai pintu gerbang suatu daerah, sehingga harus dibentuk menarik dan modern agar dapat menarik para wisatawan untuk datang ke Kota Cantik.
Menurutnya, gedung lama juga perlu perbaikan-perbaikan sebelum digunakan, sehingga harus dipersiapkan secara matang.
“Kita akan perbaiki terlebih dahulu sebelum dioperasikan. Jadi yang jelas semua akan direncanakan agar fasilitas dapat lebih baik lagi,” katanya. sda