Borneo  

Ibu Kota Baru Rusuh

PENAJAM/tabengan.com – Kerusuhan antarwarga pecah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, lokasi calon Ibu Kota Negara Indonesia, Rabu (16/10) siang. Pertikaian horizontal itu dipicu akibat adanya warga yang tewas dikeroyok.

“Karena ada anggota keluarga salah satu kelompok yang dikeroyok hingga tewas. Padahal pelaku sudah kita amankan,” kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana saat dikonfirmasi, Rabu.

Situasi keamanan di sekitar pelabuhan penyeberangan speedboat dan kapal kelotok Kecamatan Penajam sempat mencekam. Ratusan orang berteriak-teriak sambil membawa senjata tajam di sekitar area pelabuhan tradisional tersebut.

Keributan ini buntut dari tewasnya seorang pemuda bernama Chandra (18) dan seorang lainnya, Rian, yang mengalami luka berat. Penusukan 2 pemuda ini terjadi pada Rabu (9/10) malam pekan lalu, di objek wisata Pantai Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.

Polres Penajam Paser Utara bekerja sama dengan Polres Balikpapan, melakukan pengejaran karena ada 3 pemuda yang usai keributan langsung melarikan diri ke Kota Balikpapan. Saat ini pelaku sudah ditangkap dan diamankan di Polres Penajam. Dari 3 yang diperiksa, diperkirakan penusukan dilakukan oleh 1 orang yang tidak disebutkan namanya.

Pada Rabu kemarin sekitar pukul 13.30 Wita, keluarga korban menuntut agar pelaku dan keluarga pelaku diusir dari Kecamatan Penajam. Seratusan orang memenuhi pelabuhan speedboat dan kelotok. Bahkan, massa sempat membakar loket karcis penyeberangan dan sejumlah bangunan di kawasan pelabuhan. Akibat dari tuntutan inilah, terjadi suasana yang mencekam.

“Situasi sekarang sudah kondusif. Ada tadi sekelompok masyarakat membakar pelabuhan. Mereka menuntut pelaku penganiayaan beberapa waktu lalu segera diproses, padahal dari penyidik sedang memproses,” kata Ade Yaya.

Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Sabil Umar melalui Kasat Reskrim AKP Dian Puspitosari dalam pesan berantai kepada wartawan mengatakan akan memberikan keterangan lebih lanjut, terkait keributan warga yang berbeda suku ini.

Hingga petang sekitar pukul 19.00 Wita, situasi sudah terkendali dan massa sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Situasi malam ini sudah aman dan tidak ada konsentrasi massa karena Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto langsung mendatangi lokasi kejadian untuk menenangkan warga dan berkoordinasi dengan Polres PPU,” kata seorang warga Penajam. k-ump/p-klm