Banjarmasin/tabengan.com – Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Banjarmasin M Isa Ansari mengatakan, honorarium guru ngaji Al Quran di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan itu hingga akhir tahun anggaran 2019 ini belum bisa dinaikkan.
Pasalnya, kata dia di Banjarmasin, Kamis, belum ada anggaran untuk menaikkan honorarium guru ngaji tersebut, bahkan pada APBD perubahan tidak dialokasikan.
Rencananya, ungkap dia, honorarium guru ngaji tersebut dinaikkan dari Rp450 ribu menjadi Rp500 ribu per bulan per orang.
“Ada sebanyak 2.000 guru ngaji yang diberi honor oleh Pemkot setiap bulannya,” ucapnya.
Anggaran untuk membayar guru ngaji ini pada 2019 dianggarkan Rp7,5 miliar.
“Sekitar Rp600 juta setiap bulannya dikeluarkan untuk membayar honorarium guru ngaji,” tutur Ansari.
Dia mengakui, menaikkan honorarium guru ngaji sewajarnya dilakukan, karena selama ini diberikan Rp450 ribu per bulan, sehingga masih jauh dari kesejahteraan.
“Karena mereka juga dituntut peningkatan kualitas, agar anak didiknya pintar mengaji Al Quran,” paparnya.
Menurut dia, instansinya akan berupaya mengusulkan lagi untuk kenaikan honorarium guru ngaji pada tahun depan, dengan harapan dapat diakomodir.
Ansari menuturkan, tidak terakomodirnya alokasi anggaran untuk peningkatan honorarium guru ngaji tahun ini dikarenakan pula adanya fokus pemerintah kota untuk menyelesaikan pembangunan RSUD Sultan Suriansyah.
“Karena anggaran untuk menyelesaikan RSUD milik Pemkot ini kan sangat besar, lebih dari Rp50 miliar, jadi anggaran untuk yang lain tersedot ke sana,” ujarnya.ant