Tabengan.com – Mitsubishi jadi salah satu pabrikan yang memiliki minat besar dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia. Melalui PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, merek dengan logo tiga berlian ini sudah menjual mobil ramah lingkungan Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Selain itu MMKSI juga sudah memiliki 16 stasiun pengisian daya dan bakal memulai proyek Start Now yang merupakan kampanye peduli lingkungan.
Namun upaya tersebut tampaknya akan menemui jalan terjal, sebab seperti diketahui harga mobil hybrid di Indonesia saat ini dibanderol cukup mahal. Contoh Outlander PHEV saja dibanderol mencapai Rp 1,2 miliar. Lalu apakah Mitsubishi tidak tertarik membuat mobil hybrid atau mobil listrik yang harganya lebih terjangkau untuk pasar Indonesia?
“Sebetulnya kalau bicara teknologi apakah hybrid atau PHEV ataupun (full) listrik sebenarnya Mitsubishi secara teknis itu semua bisa. Cuma saat ini di mana Indonesia baru memulai, yang paling ideal kalau menurut kami ya PHEV,” kata Director of Sales and Marketing Division MMKSI Irwan Kuncoro, di Jakarta.
Lanjut Irwan menjelaskan, saat MMKSI ingin melihat dulu perkembangan infrastruktur charging station di Indonesia.
“Harus betul-betul established di seluruh Indonesia, itu kita lihat dulu. Jadi yang mana yang lebih sesuai? Saat ini kami yakin yang paling cocok itu ya PHEV di mana charging station-nya belum benar-benar siap semua, jadi masih ada kombinasi antara listrik dan mesin (konvensional), tidak terlalu mengandalkan charging station,” terang Irwan.
Jadi pertanyaannya, apakah Mitsubishi akan membuat mobil hybrid dengan harga lebih terjangkau?
“Kalau studi (untuk pasar itu) sudah pasti. Semua teknologi itu dipelajari dan dilihat mana yang paling cocok,” terang Irwan.