Pemkab Sukamara Apresiasi Terlaksananya Lokakarya Kebakaran Hutan

SUKAMARA/tabengan.com – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Sukamara, khususnya didaerah Suaka Margasatwa dan daerah penyangga membuat pemerintah daerah dan hak berwenang melakukan evaluasi dalam lokakarya.

Asisten I Setda Sukamara Warianto, mengatakan pemerintah mengapresiasi terhadap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KBSDA) Kalimantan Tengah dan Of-uk Indonesia yang telah berinisiatif dan memfasilitasi penyelenggaraan lokakarya ini.

“Kegiatan ini diselenggarakan untuk berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman di antara para pemangku kepentingan serta melakukan evaluasi dan merancang rencana kerja bersama dalam pengendalian kebakaran, khususnya di Suaka Margasatwa Lamandau dan daerah penyangganya di wilayah Kabupaten Sukamara,” kata Warianto.

Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan sering terjadi dan terus berulang setiap tahunnya dan dampaknya juga sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada, namun masih banyak juga masyarakat yang belum terketuk hatinya untuk tidak melakukan pembakaran.

Selain itu, kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu yang lalu, juga sangat memperihatinkan adalah kabakaran juga terjadi didaerah Suaka Margasatwa Lamandau dan juga hutan – hutan penyangga yang ada di daerah Sukamara ini tentu sangat memprihatinkan.

Dikatakannya juga, kebakaran hutan lahan beberapa waktu yang lalu membuat perjuangan para pemadam kebakaran berjibaku melawan api selamaberhari-hari, bahkan berminggu-minggu.

“ Bayangkan keluarganya menunggunya di rumah dan berharap ayahnya pulang untuk dapat bermain dengan anaknya. Jangankan bermain dengan anak, pulang selamat saja sudah bagus,” ucap Warianto.

“ Alam yang terdzolimi atas tindakan membakar ini. Satwa burung yang tak lagi nyaman di habitatnya. Pepohonan terlalu lelah menghasilkan oksigen bahkan pohon-pohon pelindung kehidupan terbakar. Begitu juga orangutan keluar dari rumah alaminya menuju perkebunan dan pemukiman, sehingga harus diselamatkan ke kawasan hutan yang aman,” lanjutnya.

“Saya tahu, bagi petani metode membuka lahan dengan membakar lebih ekonomis dan praktis, tetapi berpikirlah dua kali untuk dampak yang disebabkannya. Saya akan meminta pihak terkait untuk membantu mengenalkan cara membuka lahan tanpa membakar,” tambahnya.c-goes