Jembatan Retak, Tiang Listrik Roboh

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Tingginya debit air yang masuk ke saluran air primer di Jalan Sakan membuat jembatan penghubung primer mengalami keretakan, Rabu (4/12). Tak hanya itu, dinding pondasi primer yang berada tepat di samping bawah ambruk karena tergerus kencangnya air masuk.

Hal tersebut turut memicu miringnya pondasi tiang listrik penyangga gardu yang berada di kawasan padat, tak jauh dari Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. Saat ini, bagian gorong-gorong yang retak sudah dipasang rambu-rambu dan pembatas jalan karena berbahaya bagi pengendara.

Staf Teknis PLN, Zein, mengatakan, atas miringnya tiang listrik itu perbaikan terpaksa dilakukan guna meminimalisir gangguan listrik ke depan.

“Diperkirakan perbaikan maksimal selama tiga jam agar pasokan listrik ke masyarakat bisa tersalur lagi,” katanya di lokasi kejadian.

Disebutkan, pihaknya saat ini masih fokus pada penanganan penyaluran listrik ke rumah warga. Terkait penggantian tiang dan sebagainya masih dipikirkan.

“Belum bisa kita pastikan akan diganti tiangnya atau tidak,” sebutnya.

Superverse Teknik PT. PLN (Persero) Rayon Palangka Raya Timur, Rizki, didampingi Superverse Operasi dan Pemeliharaan, Heri, mengatakan, yang roboh ini bukan tiang trafo, namun tiang meter oud untuk mengukur pemakaian antara sisi timur dan sisi barat

Robohnya tiang tersebut karena cor-coran untuk dudukan tiang tergerus air, sehingga longsor. Untuk mengatasi hal serupa, maka tiang meter oud tersebut akan dipindah ke daerah yang lebih aman.

“Sekarang kita normalkan dulu sistemnya dan saat ini hanya sedikit yang mengalami pemadaman, karena sudah dimanuver bebannya ke penyulang lain,” ujarnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu melalui Kadis PUPR Kota Palangka Raya Arbert Tombak mengatakan, banjir yang terjadi di Palangka Raya merupakan kejadian luar biasa. Seluruh saluran air primer yang ada tidak mampu menampung debit air yang terjadi karena intensitas hujan tinggi. Hasil pantauan sejak pukul 04.00 WIB, seluruh primer di Palangka Raya meluap.

“Untuk saluran primer ada keterbatasan yang mengalir menuju sungai. Ini yang nantinya akan menjadi evaluasi ke depan,” katanya.

Dijelaskan, ambruknya dinding pondasi di saluran primer Jalan Sakan disebabkan debit air tinggi yang mengalir. Primer di Jalan Sakan menampung air dari beberapa primer sekaligus. Seperti primer dari Jalan Pangeran Samudera, Beliang, Yos Sudarso dan Krakatau.

“Dari beberapa primer masuknya dan menampung ke primer di Jalan Sakan, sehingga ke depan harus dievaluasi untuk peningkatan daya tampung. Jangka pendek kita sudah menggerakkan seluruh personel gabungan melakukan normalisasi saluran air primer dan sekunder. Tim sedang bergerak,” urainya.

Arbert menambahkan, berdasarkan pantauan di Kelurahan Panarung secara umum tergenang air. Luapan air tak terkendali berada di Kecamatan Jekan Raya dan Pahandut. Hal ini disebabkan saluran primer yang aktif dan terawat di Palangka Raya hanya berkisar 7 saluran, yakni di primer Jalan Diponegoro, Primer 1,2,3,4, primer Sakan, primer Lingkar Luar dan primer Bandara.

“Primer lainnya banyak tersumbat karena pemukiman warga dan tumpukan sampah. Hal ini jadi perhatian kita ke depan untuk menormalisasi seluruh primer dan sekunder. Terlebih di 2020 nanti, Wali Kota Palangka Raya telah memprogramkan peningkatan daya tampung primer agar Palangka Raya terbebas dari genangan air,” katanya.

Wali Kota Minta Maaf
Wali Kota Fairid Naparin meminta maaf kepada seluruh warga Kota Palangka Raya dan sekitarnya, akibat banjir yang menggenangi sebagian kota setelah hujan lebat yang turun sejak Selasa malam hingga Rabu pagi.

“Kepada seluruh warga Kota Palangka Raya, atas nama pribadi dan Pemerintah Kota saya meminta maaf setinggi-tingginya atas musibah banjir yang menimpa sejumlah wilayah di Kota Palangka Raya hari ini,” katanya.

Fairid mengakui, Kota Palangka Raya memiliki permasalahan kompleks, yakni drainase. Namun, ia berjanji menuntaskan masalah banjir yang setiap tahun berulang. Contohnya, dalam struktur APBD 2019/2020, penanganan drainase menjadi prioritas.

“Bahkan hampir setengah APBD digunakan untuk menuntaskan permasalahan drainase di Kota Palangka Raya,” bebernya.

Meski diakuinya, dalam setiap penanganan permasalahan, ada hal yang tidak bisa dilakukan secara maksimal. Berdasar pantauan, sejumlah wilayah Palangka Raya yang kerap dilanda banjir, antara lain kawasan Jalan Yos Sudarso, Temanggung Tilung, Seth Aji, Jati, Meranti dan Sisingamangaraja.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah di tempat terpisah mengimbau kepada warga untuk melakukan pencegahan-pencegahan, karena ini sudah tidak bisa dikendalikan.

“Yang namanya alam, dari subuh tadi kami tim kota sudah bergerak, baik dari grup gabungan lurah, camat. Kemudian grup dari gabungan SOPD teknis terus bergerak” ungkap Umi saat dibincangi Tabengan.

Umi menambahkan, pihaknya juga terus memantau perkembangan yang terjadi di lapangan. Khususnya di titik-titik yang sangat kronis, BPBD telah siap sedia dengan perahu karetnya.

“Tadi ada di salah satu kelurahan, di kelurahan saya, ada 2 warga yang dievakuasi. Sampai banjir surut beliau berkenan untuk kembali. Ini peringatan untuk kita semua. Kewaspadaan tidak hanya pemerintah, mari kita sama-sama dengan masyarakat,” tegasnya. fwa/dkw/ris/tho/dsn