PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kekerasan terhadap anak dibawah yang berujung pada pembunuhan, menjadi hal yang patut diwaspadai. Hal itu berkaca dari sejumlah kasus yang terjadi di nasional, khususnya di Kalimantan Tengah (Kalteng), dimana belum lama ini menimpa anak dibawah umur di wilayah Kabupaten Katingan.
Persoalan itu mendapat tanggapan serius dari kalangan DPRD Kalteng. Pihaknya berharap kasus semacam itu tidak terulang lagi. “Kita harus waspada dan protektif terhadap orang-orang disekitar jangan sampai anak-anak yang malah menjadi korban,” ujar Anggota DPRD kalteng H Achmad Amur kepada awak media, kemarin.
Kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua unsur, mencegah kejadian yang sama diperlukan berbagai konsep yang positif. Misalnya saja, menggencarkan peningkatan keimanan. Pihak pemerintah daerah bersama dengan jajaran lainnya melaksanakan kegiatan reliji yang bersifat intens dan rutinitas.
Selain itu diberikan juga sosialisasi dan himbauan agar anak-anak tetap dalam keadaan aman. Dicontohkannya seperti pencegahan agar anak tidak masuk ke wilayah yang dianggap rawan. Tentunya yang berkaitan dengan minuman keras judi dan sebagainya.
“Sangat biadap, apabila anak yang tidak tahu apa-apa menjadi korban,” ujar wakil dari daerah pemilihan (Dapil) V, meliputi Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) dan Kapuas.
Untuk itu dirinya mengimbau agar orang tua dan unsur lain tetap meningkatkan pengawasan terhadap anak. Artinya jangan sampai lengah dan tetap berkomunikasi. Dimanapun posisi si anak orang tua harus tetap memberikan perhatian. Di sekolah bimbingan dan pengawasan juga harus dilakukan secara intens.
Tentunya oleh tenaga pengajar di lingkungan tersebut, selain itu agar nilai-nilai terkait moral bisa diajarkan kembali. Khususnya terkait penggalakan mata pelajaran yang berkaitan dengan akhlak serta moral anak didik.
”Tenaga pendidik harus kembali memperkenalkan lagi kepada siswa nilai-nilai moral khususnya yang berkaitan dengan akhlak,” ujarnya.
Dia menambahkan ajaran itu sangat penting untuk diterapkan. Pasalnya saat ini hal-hal yang berkaitan dengan moral serta akhlak, sudah mulai memudar. Kondisi ini membuat seseorang, bisa saja menganggap wajar tindakan yang negatif. Akibatnya banyak yang terjerumus persoalan bersifat kriminalitas.
Sebut saja narkoba, miras, pelecehan seksual, perkosaan, bahkan pembunuhan. Dikatakannya, tujuan dari penerapan bidang studi khusus akhlak sangat diperlukan. Pasalnya, hal itu berkaitan dengan budi pekerti, serta tindakan yang sesuai dengan nilai Pancasila, bahkan menyangkut sikap anak didik dari sisi positif. drn