PALANGKA RAYA/tabengan.com – Keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Palangka Raya membuat sebagian pihak, terutama pengguna jalan umum, merasa kurang nyaman.
Menanggapi permasalahan itu, kalangan DPRD Kota Palangka Raya meminta dinas terkait lebih serius mengatasi persoalan gepeng yang kerap meminta-minta atau mengemis di tempat-tempat keramaian, bahkan di jalanan umum, sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Wakil Ketua Komisi C Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Palangka Raya, Shopie Ariany mengatakan jika permasalahan gepeng ini harus diselesaikan secara terkoordinasi dengan pihak terkait.
Tidak hanya Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saja, namun juga melibatkan peran camat hingga lurah. Khususnya dalam hal pembinaan dan hal lain yang berkaitan masalah sosial tersebut.
“Keberadaan gepeng ini memang butuh penanganan serius dan komitmen semua pihak. Dalam penertiban juga harus bisa terkonsep dengan baik, harus ada edukasi supaya pemasalahan gepeng ini tidak terus-terusan terjadi. Intinya instansi teknis harus peka dan sigap mengatasi persoalan ini,” ucapnya, Senin (3/2).
Di lain sisi, Politisi Partai Perindo ini juga mengharapkan agar masyarakat tidak memanjakan para gepeng dengan cara memberi uang.
Meski uang yang diberikan masyarakat kadang tidak seberapa, namun tindakan ini dinilai membuat gepeng terus-menerus melakukan aksi meminta-minta.
“Jadi harus ada keseriusan dari pemerintah untuk mengatasi hal ini. Tentu pemerintah tidak ingin Palangka Raya jadi sasaran gepeng. Selain itu, harus ada dukungan dari masyarakat dalam mengatasinya,” tutupnya. rgb