PALANGKA RAYA/tabengan.com – Masa penyerahan rekomendasi dari partai politik (parpol) pemilik kursi di DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) tidak lama lagi diserahkan. Sejumlah calon terus melakukan komunikasi politik, demi mendapatkan rekomendasi sehingga dapat diusung dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng tahun 2020 pada pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020.
Sejauh ini, ada beberapa figur yang sudah menyatakan siap untuk maju, bahkan ada yang sudah menyatakan siap untuk berpasangan. Tokoh yang menyatakan kesiapan untuk maju Willy Midel Yoseph yang berpasangan dengan Ujang Iskandar. Sejauh ini, keduanya semakin erat dalam melakukan komunikasi, bahkan dalam berbagai kegiatan sering hadir bersama, termasuk bertemu dengan tokoh masyarakat.
Semakin eratnya tokoh dari timur bersama dengan tokoh dari barat ini, mendapat respon yang positif dari tokoh pemuda Rusdi. Willy-Ujang dinilai pribadi yang sangat berpengalaman dalam memimpin daerah. Keduanya sama-sama pernah menjabat sebagai bupati selama 2 periode, dengan berbagai torehan prestasi. Artinya, bicara pengalaman dan visi membangun Kalteng kedepan sudah tidak perlu diragukan lagi.
Satu yang menjadi perhatian kaum muda, kata Rusdi, adalah konsentrasi tinggi kedua tokoh ini, yakni Willy Midel Yoseph dan Ujang Iskandar dalam melakukan pembangunan regenerasi untuk perubahan di Kalteng. Contoh, Willy M Yoseph mendirikan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan, menjadi bukti bahwa penerus Kalteng haruslah memiliki pendidikan yang cukup untuk melanjutkan pembangunan.
“Sementara pak Ujang, selama ini sering kali melakukan diskusi dengan melibatkan kaum muda. Masukan, dan apa yang menjadi keinginan kaum muda mendapat respon yang positif. Ini menjadi bukti, keduanya menilai regenerasi itu sangat penting, dan sudah menjadi salah satu konsenstrasi keduanya untuk pembangunan Kalteng kedepan,” kata Rusdi, saat dibincangi terkait dengan majunya Willy-Ujang pada pilkada serentak tahun 2020, Selasa (11/2) di Palangka Raya.
Usia, lanjut Rusdi, Willy-Ujang merupakan pribadi yang bukan pada usia milenial. Namun, usia bukan menjadi tolok ukur dan patokan dalam membangun apa yang menjadi kebutuhan milenial. Pola pikir, dan visi keduanya sangat mencerminkan, serta mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kaum milenial. Langkah awal sudah dimiliki kedua pasangan ini, sehingga tinggal melakukan penerapan dalam pelaksanaan di lapangan nantinya.
Artinya, ungkap Rusdi, Willy-Ujang sudah memiliki gambaran apa yang dilaksanakan nantinya bagi generasi muda atau yang dikenal sebagai kaum milenial. Apa yang harus dilakukan demi mempersiapkan generasi muda atau regenerasi, sehingga pembangunan di Kalteng terus menuju perubahan yang lebih baik.ded