Hukrim  

Pasca Laka Air, Danrem Motivasi Keluarga Korban Speedboat

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Kecelakaan air di Sungai Sebangau, Kota Palangka Raya, beberapa hari lalu, masih menyisakan duka bagi para keluarga korban. Komandan Korem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal memastikan, pihaknya masih berfokus pada pemberian motivasi untuk personel dan keluarga korban.

“Rasa traumatik pastinya ada bagi personel yang selamat dalam musibah itu, sehingga proses pemulihan diri terus kita lakukan kepada personel,” katanya, Kamis (12/3).

Selain berusaha menghilangkan rasa traumatik anggotanya, Danrem 102/Pjg juga bersama Pemerintah Kota palangka Raya dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) perwakilan setempat, juga mengunjungi rumah korban dari pegawai Taman Nasional Sebangau (TNS) yang meninggal dunia.

“Kita akan membantu dan meringankan beban istri dari salah satu korban yang meninggal. Dalam proses melahirkan nanti, kita akan datang dan memberikan dukungan. Semua demi memudahkan para keluarga korban,” jelasnya.

Terkait penyidikan kecelakaan air, lanjut Danrem, telah diserahkan seluruhnya kepada Denpom XII/2 Palangka Raya. Seluruh penyidikan pastinya berjalan sesuai SOP yang ada.

“Kita sendiri masih berduka atas musibah yang terjadi. Namun ini adalah perintah negara, sehingga siapapun yang gugur, baik TNI dan masyarakat adalah pahlawan. Musibah ini tidak ada yang menginginkan,” pungkasnya.

Gelar Tolak Bala dan Tampung Tawar

Sementara itu pasca peristiwa kecelakaan Speedboat TNI dengan Loangboat BTN Sabangau, masyarakat Kereng Bangkirai menggelar acara tolak bala dan tampung tawar di pelabuhan Kereng Bangkirai, Kamis (12/3) sore. Acara tersebut dipimpin oleh beberapa tokoh agama setempat, yang dihadiri ratusan masyarakat yang bermukim di sekitar pelabuhan.

Untuk pelengkapan acara, masyarakat juga menyiapkan telor ayam kampung, beras kuning, ketan kuning, buah buahan serta air bunga mawar.

Kegiatan dibuka dengan pembacaan surah yasin dan doa-doa lain untuk mengusir segala bentuk roh jahat di sekitar pelabuhan Kereng Bangkirai. Puncak acara, masyarakat meletakan telor ayam kampung, beras kuning, ketan kuning dan buah-buahan di salah satu sudut di pelabuhan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menyiramkan bunga mawar ke dalam sungai untuk para korban yang meninggal.

Salah seorang warga setempat mengatakan, kegiatan tolak bala ini bertujuan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di tempat ini. Sedangkan tampung tawar yaitu untuk menyucikan atau mendinginkan lokasi wilayah kereng ini.