Tabengan.com – Dahsyatnya Pandemik Virus Corona atau Covid 19 yang berdampak hingga di seluruh lini, membuat hampir seluruh aktivitas masyarakat lumpuh. social distancing serta imbauan di rumah saja, membuat para pelaku usaha hiburan, tidak bekerja/menghibur seperti biasa. Namun bencana tersebut bukan halangan bagi para pelaku seni khususnya musisi di Kalteng, untuk tetap berkreativitas.
“Di Rumah Saja” serta social distancing, saat ini menjadi jargon yang mengharuskan café, tempat hiburan malam, event musik hingga hiburan dalam lingkup resmi (wedding party, bhirtday dll) atau bersifat private (gathering) tutup atau tidak beroperasi, hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Akibatnya para musisi di Kalteng yang biasanya wara-wiri atau ngejob di panggung hiburan serta berbagai macam acara, terpaksa mengikuti aturan tersebut. Namun bukan berarti walau hanya beraktivitas di rumah saja, para pelaku seni musik di Bumi Tambun Bungai ini tidak bisa bermain musik seperti biasanya.
Kreativitas tanpa batas yang dilakukan para musisi-musisi itu, dituangkan melalui media sosial (medsos) di dunia maya. Konsepnya melalui kolaborasi serta Jamming bareng, dengan rekan sesama musisi. Bahkan sebagian para pelaku usaha entertaintment di Kalteng, juga aktif berkolaborasi memainkan musik dengan musisi kelas nasional serta internasional.
Seperti Muchy, yang merupakan salah seorang musisi senior di Kalteng. Penggagas program Musik Jalanan serta Musik Santuy membuat sejumlah kolaborasi video musik, dengan beberapa rekannya. Selain sempat mencover lagu-lagu rohani, dirinya juga jamming via medsos dengan membawakan lagu Heal The Worldnya Michael Jackson.
Pesannya positif, yaitu harapan agar dunia yang saat ini terkena pandemik Corona, bisa pulih kembali. Lalu ada Niko “Botok” seorang pelaku usaha entertaint, yang berkolaborasi dengan rekan sesama musisi David Embang Keyboard.
“Aku juga berkolaborasi dengan Keyboardist dari Jakarta Erik Sonjayanto serta yang paling rame diikuti di medsos jamming dengan Erwin Gutawa, ” ujarnya.
Konsepnya dengan masing-masing dari mereka, sudah merecord chord dari alat musik serta videonya. Melalui Medsos, mulai dari vocal, gitar, bass hingga drum, disatukan secara harmonis dan dapat dinikmati masyarakat, walaupun hanya dari rumah saja. Didin Rakhmadin