Tunggakan BOS 2016 Capai Rp 3,3 M

PANGKALAN BUN/tabengan.co.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotawaringin Barat mengakui masih adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang belum terselesaikan pada 2016. Hal tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah. Dana BOS yang menunggak mencapai Rp 3,3 miliar lebih.

“Dana BOS ini kewenangan provinsi yang dananya dari pusat, kemudian dari provinsi mengucurkan kembali ke rekening masing-masing sekolah yang pengambilannya melalui Kantor Pos. Sedangkan di kabupaten sebagai pengawas penggunaan dana tersebut,” kata Kadisdikbud Kabupaten Kobar Aida Lailawati, Kamis (23/3).

Aida mengakui belum terbayarnya dana BOS bagi Sekolah Dasar (SD) tersebut, semuanya kewenangan Disdik Provinsi Kalteng. Menurut keterangan Disdik Kalteng, permasalahan pencairan dana BOS 2016 tersebut disebabkan anggaran masuk dalam dana Silpa, sehingga kekurangan di tahun 2016 akan dibayarkan pada perubahan anggaran.

“Kekurangannya tetap akan dibayarkan pada perubahan anggaran, itu informasi yang kami dapat dari Disdik Provinsi Kalteng,” ungkap Aida.

Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kobar Kartono menjelaskan, ada 70 SD yang belum terselesaikan pencairan BOS di tahun 2016, dari jumlah 191 SD yang ada di Kobar tersebar di 6 kecamatan.

“Untuk sekolah yang ada di Kecamatan Arut Utara dan dan Kecamatan Kotawaringin Lama pencairan BOS tahun 2016 sudah 100 persen. Bahkan untuk sekolah sekolah yang ada di 2 kecamatan itu pencairannya setiap semester dengan pertimbangan jarak dan dianggap terpencil,” jelas Kartono.

Sedangkan untuk SD yang ada di 4 kecamatan yakni Kumai, Arut Selatan, Pangkalan Banteng dan Pangkalan Banteng dengan jumlah SD ada 70 sekolah. Jumlah dana BOS yang belum terbayarkan untuk triwulan III sebesar Rp 354.220.000 dan triwulan ke IV tahun 2016 yang belum terbayarkan Rp 2.951.492.000, sehingga totalnya mencapai Rp 3.305.712.000.

Kadisdikbud Kobar Aida Lailawati menyayangkan pencairan dana BOS 2017 yang tidak sesuai RKS tersebut. Dia berharap hal itu jangan sampai menimbulkan masalah ke depannya. “Saya baru dengar masalah itu, nanti akan saya tanyakan kenapa tidak sesuai RKS,” ujarnya.

Aida balik mempertanyakan kepada pihak Kantor Pos, kenapa harus menjadwalkan hingga April. “Kasihan sekolah-sekolah yang sangat mengharapkan anggaran tersebut, seharusnya gak perlukan pake jadwal segala, apalagi sampai April,” timpalnya

Tunggu Tanda Tangan Pemprov
Disdik Provinsi Kalteng belum lama ini telah menyalurkan dana BOS untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK) belum dapat dicairkan, karena masih ada dukumen yang belum ditandatangani oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng.

“Dana BOS untuk SMA, SMALB dan SMK memang sudah ada di KASDA Kalteng, Tapi belum bisa disalurkan karena ada beberapa dukumen yang belum ditandatangani, misalnya dari Badan Pemeriksa Keuangan Daerah, Sekda Provinsi Kalteng dan Biro Keuangan,” ucap Ketua Tim Pelaksana BOS SMA/SMK Kalteng Hamka SPd MPd melalui Bendaharanya Marselina K Olla ST.

Marselina menjelaskan, dana BOS SMA/SMK yang akan disalurkan di triwulan pertama itu sebesar Rp 23.478.840.000, dengan rincian untuk SMA Negeri sebesar Rp 13.345.640.000, dengan jumlah penerima 47.663 siswa. Sedangkan untuk SMA Swasta sebesar Rp 1.504.160.000, dengan jumlah siswa 5.372 orang.

Sementara untuk jenjang SMK, khususnya negeri, dana BOS yang akan dicairkan di triwulan pertama berjumlah Rp 7.131.880.000, dengan jumlah siswa 25.471 orang. Sedangkan SMK swasta Rp 1.452.640.000, dengan jumlah siswa 5.188 orang. Selanjutnya untuk SMALB negeri/swasta sebesar Rp 44.520.000, dengan jumlah siswa 159 orang.

“Kita sudah mengirim draf dana BOS SMA/SMK ke BPK dan ke Sekda Kalteng, tinggal tunggu ditandatangani, kalau memang tidak ada perubahan. Setelah tanda tangan baru kita ajukan ke Biro Keuangan Daerah. Dalam minggu ini kami yakin sudah selesai,” ucapnya.

Sementara pihak sekolah memang telah diinformasikan bahwa dana BOS SMA/SMK tengah diproses oleh Pemprov, terutama oleh pihak Disdik Kalteng. Pihaknya hanya berharap proses tersebut dapat segera diselesaikan.

“Kemarin kami diinformasikan dana BOS SMA/SMK akan cair akhir bulan ini (Maret). Kami senang mendengar hal tersebut karena banyak agenda pendidikan yang memerlukan dana tersebut,” ucap Kepala SMAN 1 Palangka Raya Dra Badah Sari. c-uli/ nta