PALANGKA RAYA/tabengan.com – Meski sempat landai, namun beberapa waktu terakhir ini, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Kalteng kembali melonjak cukup tajam.
Bahkan berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, pada Rabu, 4 Juni 2020, jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu bertambah sebanyak 13 kasus dari sehari sebelumnya, sehingga jumlahnya menjadi sebanyak 467 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul, yang juga sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, di Palangka Raya, Kamis (4/6), kepada Tabengan, mengatakan, konfirmasi positif yang meningkat ini karena tracing (penelusuran) yang bagus.
Bahkan hampir semua yang positif saat ini, didapat dari rapid test reaktif, kontak erat positif, ujarnya.
“Saya justru sangat mengapresiasi kerja tim traking kabupaten/kota, yang bisa memetakan dengan cepat potensi penularan tersebut,” katanya.
Dalam situasi pandemi seperti saat ini, ujar Suyuti, makin tinggi case finding rate (angka penemuan kasus) makin bagus. Justru secara epidimiologi kita justru perlu khawatir kalau yang ketemu sedikit, karena tidak sejalan dengan laju infeksi.
Karena itu, ia menilai bahwa tindakan penanganan Covid-19 di daerah ini, baik oleh Pemerintah Provinsi Kalteng maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sudah maksimal.
“Kesimpulan kami sudah maksimal, case finding rate tinggi, Case Fatality Rate (CFR) rendah, angka kesembuhan cukup bagus, RO Kalteng juga dibawah 1,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk penanganan Covid-19 di daerah ini, ditargetkan, gabungan antara rapid test dan PCR itu untuk sebanyak 27.000 masyarakat. “Kalau anggarannya memadai, kita akan dorong diatas 1 persen dari jumlah masyarakat, artinya lebih dari 27.000,” ujarnya.
Saat disinggung hasil pantauan atau pengamatan dari Tim Gugus Tugas terkait kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, ia menilai, bahwa hal ini masih perlu ditingkatkan lagi. “Kalau ini (kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan) masih perlu ditingkatkan,” ujarnya. dkw