Tak Masalah Fotonya Hilang, Habib: Sudah 3 Tahun Foto Saya Sering Tidak Ada

Habib Ismail bin Yahya

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail bin Yahya mengomentari foto dirinya yang mulai hilang dari rilis update Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng, sejak 6-7 Juni 2020. Padahal sebelumnya, selalu terpampang mendampingi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran.

Menurut Habib, masalah fotonya tidak ada itu bukan baru sekarang, tapi sudah 3 tahun ini, 2017-2019 di acara resmi dan baliho juga sering tidak ada. Habib pun tidak mempermasalahkan itu. Itu dinilainya wajar, karena tidak kewajiban mengenai foto yang diatur dalam undang-undang (UU) bahwa foto harus berdampingan, kecuali acara resmi Pemprov, mau tidak mau harus ada foto gubernur dan wakil gubernur.

“Tentang foto saya yang hilang di data Gugus Tugas Covid-19 itu, tidak ada masalah. Bagi saya, itu bukan sesuatu aturan atau sesuatu yang diatur oleh UU, cuma mungkin segi etika, yang namanya gubernur dan wakil gubernur itu menurut pengetahuan orang awam dan kita semua, bahwa mereka itu adalah satu paket yang tidak bisa terpisahkan. Apapun kegiatannya, selama itu kegiatan pemerintahan, maka gubernur dan wakil gubernur itu satu paket,” kata Habib, Minggu (7/6).

Namun, kadang orang mempertanyakan apa saja kerjaan wakil gubernur. Tugas dan fungsi wakil gubernur sesuai dengan UU Nomor 23/2013 Pasal 66, fungsinya melakukan pengawasan. Mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota untuk menjelaskan, memberikan laporan baik lisan mupun tulisan kepada gubernur.

Pengawasan di sini berbeda dengan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, tetapi mengawasi kinerja dan melaporkannya kepada gubernur. Kemudian tugas berikutnya memberikan pertimbangan kepada pemerintah provinsi, khususnya gubernur dalam hal penanganan apa saja yang bisa menunjang produktivitas pemerintah provinsi, agar bisa senantiasa bekerja untuk rakyat banyak.

“Berikutnya menggantikan tugas gubernur ketika berhalangan, sehingga kadang saya sering ke rapat paripurna dewan. Kalau acara vidcon biasanya Sekda dan itu sah, tergantung pimpinan arahannya bagaimana. Misalnya bapak gubernur memintanya kepada saya maka saya yang lakukan, kalau ke Sekda, maka Sekda yang lakukan dan itu juga tidak ada masalah,” imbuh Habib.

Walaupun secara etika, lanjut Habib, sewajarnya ketika gubernur tidak ada, maka wakil gubernurlah yang melakukan tugas gubernur. Misalnya, pelantikan sering Sekda yang disuruh, padahal ada wakil gubernur. Tapi itu wajar dan tidak ada masalah, karena itu perintah pimpinan. Sementara hasil yang didapat itu tanggung jawab bersama. Andai kata sukses, itu kesuksesan bersama. Andai kata salah, itu kesalahan bersama. Bukan hanya salah satu dua orang.

Sementara itu, dalam Surat Keputusan (SK) nomor 188.44/90/2020 tentang Pos Komando Gugus Tugas Percepatan Penanganan Darurat Bencana Pandemi Covid-19 Provinsi Kalteng yang ditandatangani pada 20 Maret 2020 oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Habib bertugas sebagai Ketua Pengarah. Sementara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Kalteng dan Sugianto sebagai Komandan Gugus Tugas.

Bagi Habib, saat ini sedang ramai di media sosial, mempertanyakan mengenai hilangnya foto dirinya, itu wajar. Silakan jelaskan saja kepada masyarakat tanpa perlu menyalahkan siapa-siapa. Ada atau tidak foto tersebut masih tetap pasangan yang sah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng sampai 2021. Diajak atau tidak, dirinya masih tetap menjabat wakil gubernur.

“Cuma kadang-kadang memang di dalam situasi politik sekarang ini semuanya dipolitisir. Yang kadang-kadang saya tidak mikirkan politik, tapi semua gerakan itu adalah gerakan politik, karena bupati dan wakil, gubernur dan wakil, presiden dan wakil serta para anggota DPR semuanya berafiliasi dengan partai. Terpilih karena sesuatu sistem politik itu tidak bisa tidak, semua gerakannya pasti arahnya ke politik,” ungkap Habib.

Bagi dirinya saat ini tidak perlu berkutat dan berdebat masalah foto itu lagi, bukan suatu hal yang prinsip. Hal yang lebih penting dalam masa Covid-19 ini adalah kebersamaan. Jaga diri dan keluarga itu sudah lebih dari cukup. Kemudian membantu pemerintah memutus rantai penularan.

Tidak usah berdebat masalah foto itu lagi. Ini sesuatu yang wajar dalam politik. Apalagi semua tahu, dirinya baru-baru ini sudah menyatakan mundur dari pencalonan wakil gubernur. Kalau sebelumnya masih bersama sehingga fotonya masih ada. Orang tidak perlu diarahkan, tapi bisa dikaitkan, bahwa ini politik. yml