Tabengan.com – Ingin mencoba kuliner khas Kalimantan Tengah dengan bahan yang cukup unik? Bangamat bisa menjadi makanan tradisional Kalimantan Tengah yang bisa Toppers cicipi. Terbuat dari olahan daging kelelawar. Tentu keunikan dari kuliner tradisional Kalimantan Tengah ini cukup menarik untuk dicicipi.
Bangamat atau dalam bahasa Dayak Maanyan disebut Paing adalah olahan kelelawar besar atau kalong (Pteropus vampyrus). Untuk konsumsi di suku Dayak, dipilih kelelawar dengan jenis pemakan buah terbesar.
Sementara kelelawar jenis pemakan serangga dan penghisap darah tidak digunakan dan tidak dikonsumsi. Walaupun paing dikenal dan dikonsumsi di beberapa daerah, tetapi orang Dayak mempunyai ciri khas dalam pembuatannya.
Untuk orang Dayak Ngaju, paing dimasak dengan bumbu yang lebih banyak. Namun untuk masyarakat Suku Dayak Maanyan penggunaan bumbunya tidak banyak. Berikut resepnya.
Bahan:
– Satu ekor kelelawar yang sudah dipotong-potong dan darahnya ditampung dalam panci berisi air untuk merebus Singkong secukupnya, sesuai selera
– Batang pisang yang diambil bagian dalam yang masih muda, iris tipis, remas bersama garam dan diamkan 10 menit
– Daun katuk secukupnya
Bumbu:
– 2 siung bawang putih
– garam secukupnya
– merica secukupnya
Cara memasak:
– Rebus lebih dahulu daging kelelawar selama kurang lebih 1 jam atau hingga daging lumayan empuk
– Setelah daging agak empuk, masukkan singkong yang sudah dipotong-potong
– Jika singkong sudah empuk juga, masukkan batang pisang, tunggu hingga mendidih
– Jika sudah mendidih, masukan bawang putih, garam dan merica yang sudah diulek
– Masukkan pula daun katuk, tutupi panci lalu matikan api
– Masakan kelelawar khas Maanyan siap dihidangkan.
Bumbu harus baru dimasukkan terakhir supaya masakan tidak terlalu asin. Karena merebus daging kelelawar ini terbilang lama, jika bumbu dimasukkan di awal lalu air rebusan menyusut maka rasanya akan terlalu asin. Karena itulah bumbu dimasukkan ketika masakan sudah hampir matang. Selamat mencoba.