“Sebab kalau tanpa persiapan dan perhitungan yang matang, bila pemekaran dilaksanakan akan berdampak pada Kalteng yang menjadi miskin karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kecil”
PALANGKA RAYA/tabengan.com – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta kepada Tim Penggagas Rencana Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Kotawaringin Raya dari Kalteng melakukan kajian terhadap wacana tersebut. Terutama kekuatan ekonomi provinsi induk yakni Kalteng.
Sebab kalau tanpa persiapan dan perhitungan yang matang, bila pemekaran dilaksanakan akan berdampak pada Kalteng yang menjadi miskin karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kecil.
“Itu semua harus dihitung secara matang berdasarkan kajian teknis ilmiah, sosial, bukan hanya politik. Kalau sampai Provinsi Kalteng kalah tertinggal pembangunannya dari pemekaran provinsi baru kan bisa gawat,” ujar Duwel Rawing ketika dibincangi Tabengan di ruang kerjanya, di gedung Komisi DPRD Kalteng, Kamis (18/6).
Selain itu, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng ini mengatakan, seluruh kabupaten yang masih bergabung dengan provinsi induk harus dihitung ulang, kemampuan ekonomi masing-masing dari setiap kabupaten/kota tersebut.
Hal itu berkaca dari pengalamannya ketika terjadi pemekaran Kabupaten Katingan dan Seruyan yang lepas dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sebelum terjadi pemekaran, ia telah menghitung secara ilmiah apakah kabupaten pemekaran bisa membiayai hidup mereka dan apakah kabupaten induk terdampak atau tidak.
“Waktu saya ASN di Kotim dulu, menjabat sebagai Asisten Bidang Pemerintahan Setda Kotim, bersama tim kami menghitung potensi-potensi kelayakan atau tidak pemekaran 2 kabupaten tersebut dan dampaknya bagi Kotim sendiri kami hitung secara cermat. Nah, untuk pemekaran provinsi ini saya lihat itu belum ada sama sekali kajian yang dilakukan oleh tim dari Provinsi Kalteng,” kata Duwel.
Duwel menuturkan, secara pribadi bukan tidak setuju adanya pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya tersebut, namun hendaknya ada prosedur yang harus dilakukan terlebih dulu oleh tim kajian dari provinsi, terutama untuk membedah potensi ekonomi di 5 kabupaten yang bergabung, Seruyan, Kotim, Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau dan Sukamara yang sekarang sudah sangat maju.
“Hemat saya, sebelum Provinsi Kotawaringin itu jadi, maka semua kabupaten/kota dapat diberikan bantuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD),” pungkas wakil rakyat dari Daerah Pemilihan I, meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mastersebut. bob