Ujian Tulis Berbasis Komputer, 3.747 Calon Mahasiswa UPR Berasal dari 19 Provinsi

Rektor Universitas Palangka Raya (UPR)  Dr. Andrie Elia, SE, M.Si,

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Sebanyak 3.747 orang calon mahasiswa telah mendaftarkan diri ke Universitas Palangka Raya (UPR) untuk dapat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai tes masuk ke Perguruan Tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

LTMPT sendiri merupakan satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia, dan pendaftaran UTBK sudah ditutup sejak 20 Juni 2020 lalu.

Dibincangi oleh Tabengan, Rektor UPR Andrie Elia Embang mengatakan, pelaksanaan ujian akan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni Kampus UPR dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Palangka Raya.

“UTBK kita akan dilakukan di Kampus UPR dan STIMIK Palangka Raya, sesuai dengan pembahasan yang telah kami lakukan dan penandatanganan MoU dalam rangka pelaksanaan UTBK dengan pihak STIMIK pada Senin 15 Juni 2020 kemarin,” ucapnya, Selasa (23/6).

Hal itu dilakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam pelaksanaan UTBK tersebut. Selain itu, pelaksanaan UTBK sendiri masih belum mendapat kepastian kapan akan terlaksana, karena masih menunggu keputusan dari LTMPT Pusat.

“UTBK kita masih belum pasti kapan akan dilaksanakan. Rencana awal kita pada tanggal 5 hingga 8 Juli 2020, namun ini juga belum bisa dipastikan karena kami masih menunggu keputusan dari LTMPT,” ujar Andrie.

Kemudian, berdasarkan data yang diterimanya, tercatat bahwa 3.747 calon mahasiswa yang mendaftar untuk mengikuti UTBK untuk masuk ke UPR, seluruhnya berasal dari 19 Provinsi yang ada di Indonesia.

“Ya mereka berasal dari 19 Provinsi kita di Indonesia ini. Hal ini membuktikan bahwa sekarang UPR dipandang sebagai salah satu Universitas Negeri yang memiliki kualitas dan daya saing di kancah Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia, tentu hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami di UPR,” tutup pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah (Kalteng) ini. –bob-